Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Energi Belum Mereda, Harga Minyak Acuan Dunia Melonjak ke Level Tertinggi 3 Tahun,

Kompas.com - 09/10/2021, 07:36 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak kembali menguat pada akhir perdagangan Jumat (8/10/2021) waktu setempat (Sabtu pagi WIB).

Krisis energi global yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda mendorong harga minyak ke level tertinggi multi-tahun saat negara-negara pengguna listrik besar berjuang untuk memenuhi permintaan.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember terangkat 44 sen atau 0,5 persen, ditutup pada 82,39 dollar AS per barrel. Awal pekan ini, acuan global itu mencapai level tertinggi tiga tahun di 83,47 dollar AS.

Baca juga: PLTS Akan Jadi Tulang Punggung Pengembangan EBT

Sementara, minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November melonjak 1,05 dollar AS atau 1,3 persen, menjadi 79,35 dollar AS per barrel. Posisi ini merupakan penutupan tertinggi untuk minyak AS sejak 31 Oktober 2014.

Dalam sepekan ini, minyak mentah WTI melonjak 4,6 persen, sementara Brent naik 3,9 persen, berdasarkan kontrak bulan depan.

Sekalipun permintaan di seluruh dunia meningkat karena aktivitas ekonomi pulih dari posisi terendah pandemi, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan produsen sekutu yang dikenal dengan OPEC+ minggu ini mengatakan mereka akan tetap berada di jalur untuk mengembalikan produksi secara bertahap.

Sementara itu pemerintah AS mengatakan sedang memantau pasar energi, tetapi tidak mengumumkan tindakan segera untuk menurunkan harga-harga, seperti pelepasan dari cadangan minyak strategis, yang selanjutnya mendukung pasar minyak.

Bensin berjangka AS juga ditutup pada level tertinggi sejak Oktober 2014 pada Jumat (8/10/2021).

"Latar belakang fundamental adalah salah satu dari ketatnya pasokan yang akan terus mendorong harga-harga ini terus naik," kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York, dikutip dari Reuters.

Karena pasar-pasar energi telah diperketat dalam menghadapi permintaan bahan bakar yang meningkat, banyak yang khawatir bahwa musim dingin yang sangat dingin dapat semakin membebani pasokan gas alam. China memerintahkan para penambang di Mongolia Dalam untuk meningkatkan produksi batu bara untuk mengurangi krisis energinya.

"Karena harga-harga energi lain seperti gas alam dan batu bara terus didorong lebih tinggi, risiko-risiko kenaikan di pasar minyak telah mulai meningkat," kata Christopher Kuplent dari Bank of America.

Baca juga: Meroket Hampir 300 Persen, Laba Bersih BUMN Minyak Arab Saudi Tembus Rp 366 Triliun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com