Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Tiga Strategi Investasi Jelang Akhir Tahun

Kompas.com - 21/10/2021, 07:39 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perekonomian yang mulai menggeliat, didukung oleh faktor global dan domestik, membuka peluang yang besar bagi para investor untuk mendulang keuntungan. Lalu bagaimana dengan portofolio Anda jelang akhir tahun ?

Krizia Maulana, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengatakan, jelang akhir tahun menjadi momen penting bagi para investor untuk mengatur kembali portofolio investasinya.

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengatur kembali portofolio Anda, yakni lakukan evaluasi, atur ulang portofolio investasi, dan pilih investasi yang tepat di akhir tahun,” kata Krizia dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (20/20/2021).

Baca juga: Pengertian Profit Taking dan Cut Loss dalam Investasi Saham

Lebih rincinya, ada 3 strategi investasi yang bisa dilakukan investor jelang akhir tahun, antara lain :

1. Lakukan evaluasi

Kuartal terakhir merupakan waktu bagi para investor untuk kembali melakukan evaluasi portofolio investasi. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi perkembangan hasil investasi.

“Langkah berikutnya adalah mencari informasi mengenai outlook pasar finansial, sehingga bisa melakukan penyesuaian komposisi portofolio. Selanjutnya, mengevaluasi apakah komposisi portofolio saat ini masih sesuai dengan jangka waktu dan tujuan investasi yang ingin dicapai,” ujar Krizia.

Setelah tiga langkah dalam mengevaluasi tersebut selesai dilakukan, Anda memiliki basis atau dasar untuk melakukan rebalancing portofolio.

Pada proses evaluasi, investor harus memperhatikan apakah dana investasinya telah berkembang sesuai dengan harapan dan tujuan keuangan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Atur ulang portofolio investasi

Saat ini investor masih memiliki kesempatan untuk melakukan penyesuaian portofolio untuk memenuhi tujuan keuangannya. Seiring berjalannya waktu, perubahan dapat terjadi pada profil risiko, portofolio investasi, tujuan dan jangka waktu investasi.

Oleh karena itu perlu dilakukan rebalancing portofolio secara berkala untuk menjaga agar portofolio kita tidak menyimpang dari profil risiko, serta tujuan dan jangka waktu investasi.

Rebalancing portofolio sendiri bisa dilakukan dengan cara pemindahan (switching) antar kelas aset, ataupun penambahan dana baru secara berkala (dollar cost averaging).

“Penting untuk selalu menyesuaikan pilihan produk investasi dengan profil risiko masing-masing investor. Bagi investor dengan profil risiko moderat yang ingin mengejar ketertinggalan, bisa memasukkan sedikit porsi saham sebagai booster untuk menggenjot imbal hasil pada portofolio,” jelas dia.

Baca juga: Investasi Saham Tidak "Menakutkan" asal Pakai Cara Ini

3. Pilih investasi yang tepat di akhir tahun

Jelang akhir tahun, optimisme pemulihan aktivitas ekonomi menawarkan upside potential yang lebih tinggi di pasar saham.

Terdapat tiga katalis positif yang mendukung pasar saham. Pertama, fundamental yang semakin baik diharapkan dapat memicu faktor sentimen untuk mengejar ketertinggalannya.

Kedua, optimisme pemulihan aktivitas domestik ditunjukkan oleh meningkatnya investasi baik dari investor lokal maupun asing. Ketiga, kenaikan harga komoditas menjadi “positive surprise” pada perekonomian dan pasar finansial Indonesia.

“Ketika perekonomian mulai positif, dan pasar saham menunjukkan potensi yang besar kedepannya, ini dapat menjadi peluang bagi investor untuk menambah porsi kepemilikannya di reksa dana saham,” jelas Krizia.

Krizia menambahkan, peluang di pasar saham sangat menarik untuk dimanfaatkan oleh para investor untuk mewujudkan tujuan keuangannya.

Maka dari itu, ia mengimbau investor untuk selalu menyesuaikan investasi dengan profil risiko dan lakukan diversifikasi untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal dengan hati yang tenang.

 

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com