Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Bakal Terapkan Transaksi Nontunai di Pasar Kota Solo

Kompas.com - 21/10/2021, 17:02 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan menerapkan transaksi nontunai (cashless) alias transaksi digital di beberapa pasar di Kota Solo.

Anak Presiden Joko Widodo ini menjelaskan, sudah ada 44 pasar tradisional yang disiapkan untuk onboarding termasuk pasar baru, yakni Pasar Legi dan Purwasari.

"Kalau di Solo ada 44 pasar tradisional. Kita sedang membangun Pasar Legi dan Pasar Purwasari. Jadi ini pasar baru, ini kita siapkan untuk mempersiapkan diri untuk digitalisasi," kata Gibran dalam konferensi pers Grab OVO Patriot, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Soal Izin Edar Frozen Food, Asosiasi UMKM Soroti Koordinasi Pemerintah dengan Kepolisian

Gibran menuturkan, penerapan digitalisasi di pasar tradisional ini untuk memudahkan para penjual. Dengan digitalisasi, seluruh pengeluaran dan pemasukan menjadi terdata.

Penjual pun tidak perlu menyiapkan uang kembalian saat terjadi transaksi jual-beli.

Dia ingin para penjual dan pembeli terbiasa dengan perubahan baru, utamanya penetrasi digital yang makin marak karena pandemi Covid-19. Pandemi, kata Gibran, memaksa setiap UMKM untuk go digital.

Wilayah yang dipimpinnya sendiri menempati peringkat ke-7 dalam indeks elektronifikasi transaksi pemerintah daerah. Adapun di Provinsi Jawa Tengah, elektronifikasi Kota Solo berada di peringkat pertama.

"Ini enggak pengen merepotkan apa-apa, ini justru memudahkan semua pihak. Kita sangat dimudahkan dengan adanya proses digitalisasi," beber Gibran.

Baca juga: Pasar Adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Contohnya

Untuk mewujudkan rencana tersebut, Gibran bekerja sama dengan Grab dan OVO. Sejalan dengan itu, startup yang beroperasi di Indonesia ini meluncurkan Program Akselerasi Transaksi Online Pemerintah (Patriot).

Patriot merupakan sebuah program jangkar dalam mendukung Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang dicanangkan presiden untuk mengakselerasi transaksi digital dalam ekosistem terintegrasi.

President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menjelaskan, Grab OVO Patriot akan melakukan digitalisasi di wilayah Solo untuk beragam pembayaran digital, mendorong elektronifikasi pemerintah daerah, dan menjadi saluran pembayaran resmi bagi penerimaan negara pajak dan bukan pajak.

"Kami mendukung apa yang sedang diinisiasi Mas Wali (Gibran), tentunya di wilayah Kota Surakarta dan program pemerintah secara keseluruhan. Ini memudahkan para pedagang UMKM tradisional untuk menggunakan digital," ungkap Ridzki.

Baca juga: Lepas Ekspor Sepeda Element ke Malaysia, Menperin: SNI Diterima di Pasar Global

Ridzki berharap, program ini bisa membantu para pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya dan meningkatkan jumlah UMKM yang terakselerasi digital untuk mencapai target pemerintah 30 juta UMKM di tahun 2024.

Di Solo, total UMKM tercatat mencapai 82.531 UMKM. Digitalisasi pasar di Solo terdiri dari empat zona pasar dan UMKM Solo, yaitu Pasar Gede, Pasar Nusukan; Pasar Gilingan, Pasar Jongke; Pasar Kembang; dan Pasar Kliwon.

"Kami kembangkan komitmen kami untuk pasar-pasar tradisional. Untuk pencairannya (dana dari platform digital) di hari yang sama jadi mudah buat para pedagang UMKM. Dari Pasar Gede, Pasar Gilingan, Pasar Jongke, Pasar Kembang, Pasar Kliwon, dan pasar-pasar yang mungkin semuanya secara digital," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com