JAKARTA, KOMPAS.com - PT Unilever Indonesia, Tbk (UNVR) mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 4,4 triliun di kuartal III tahun 2021 atau turun 22,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 5,4 triliun.
Penurunan laba bersih UNVR ini didorong oleh melambatnya pertumbuhan penjualan domestik sebesar 7,4 persen pada tahun berjalan.
Pada September 2021, Perseroan mencatat penjualan bersih sebesar Rp 30 triliun atau turun 8 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp 32,4 triliun.
Baca juga: Harga Saham Unilever Indonesia Melesat, Bagaimana Prospek UNVR?
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Ira Noviarti mengungkapkan, kuartal III 2021 merupakan periode yang masih menantang akibat gelombang II kasus Covid-19 dan ditemukannya varian Delta, mengakibatkan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai wilayah di Indonesia.
“Kenaikan harga komoditas juga masih berlanjut dan semakin mempengaruhi biaya produk. Berbagai tantangan tersebut mempengaruhi konsumen dalam pemilihan pola konsumsi di berbagai kategori, dan mempengaruhi tingkat pertumbuhan perseroan,” kata Ira dalam siaran pers, Kamis (21/10/2021).
Ira bilang, kenaikan biaya produk dikarenakan kenaikan harga komoditas tidak dapat dibarengi langsung dengan kenaikan harga produk Unilever secara optimal karena mempertimbangkan kondisi masyarakat yang masih memiliki keterbatasan dalam daya beli selama situasi pandemi.
Meski demikian, pihanya menetapakn strategi Perseroan di 2022 untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut dengan tepat sasaran.
Baca juga: Unilever Indonesia Usulkan Ainul Yaqin sebagai Direktur, Ini Profil Singkatnya
Sebagai turunan dari strategi jangka panjang 2025, ada strategi prioritas Unilever Indonesia di tahun 2022 untuk meningkatan pertumbuhan perseroan.
“Pertama dengan memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi yang terdepan dan menstimulasi konsumsi konsumen. Kemudian, memperluas dan memperkaya portfolio ke value dan premium segment,” jelas dia.
Selanjutnya adalah dengan memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce), memimpin di digital & data driven capabilities, serta tetap menjadi menerapkan pola bisnis yang berkelanjutan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.