Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Kaltim Bukukan Laba Bersih Rp 4,19 Triliun, Tertinggi Dalam 44 Tahun

Kompas.com - 12/10/2021, 20:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) membukukan laba bersih Rp 4,19 triliun per akhir September 2021.

Capaian itu mencapai 288 persen dari target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Pupuk Kaltim kuartal III-2021. Kinerja ini juga menjadi yang tertinggi sepanjang 44 tahun Pupuk Kaltim berdiri.

“Sampai kuartal III-2021 kami sudah membukukan Rp 4,19 triliun. Ini adalah rekor tertinggi sepanjang sejarah 44 tahun Pupuk Kaltim. Kami masih sangat optimis ini akan terus tumbuh,” ujar Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi dalam konferensi pers virtual, Selasa (12/10/2021).

Baca juga: Pupuk Kaltim Bakal Genjot Pangsa Pasar Pupuk Nonsubsidi

Di sisi lain, perseroan juga mencatatkan produksi sebesar 5,15 juta ton atau mencapai 106 persen dari RKAP kuartal III-2021. Produksi terbesar yakni pupuk urea sebanyak 2,72 juta ton dan amoniak mencapai 2,26 juta ton.

Seiring peningkatan produksi, kinerja penjualan pun tercatat sebesar 3,49 juta ton atau mencapai 104 persen dari RKAP kuartal III-2021. Terbanyak penjualan berasal dari pupuk urea sebesar 2,65 juta ton dan amoniak 664.000 ton.

“Dari sisi produksi kami juga melewati target yang sudah ditetapkan, penjaualan juga punya capaian lebih dari 100 persen,” kata dia.

Rahmad menilai, salah satu pendorong kinerja perseroan adalah penguasaan pangsa pasar pupuk di kawasan Asia Pasifik selama masa pandemi Covid-19. Ia bilang, Pupuk Kaltim punya pabrik yang efisien, reliable, dan berkapasitas besar untuk produksi.

Selain itu, kondisi geografis perseroan yang berada di Kalimantan Timur juga strategis sebab berhadapan langsung dengan jalur pelayaran internasional.

Baca juga: Kemenperin Gandeng Pupuk Kaltim untuk Dukung Pendidikan Vokasi D1

Menurutnya, penguasaan Pupuk Kaltim di pasar Asia Pasifik juga didorong oleh faktor China, sebagai produsen pupuk terbesar, saat ini fokus pada pasar domestik. Lalu, India merupakan negara importir ure terbesar dan Timur Tengah tidak fokus pada penjualan di Asia Pasifik.

“Jadi di Asia Pasifik pemain terbesar ekspor itu adalah Pupuk Kaltim, kelasnya bukan lokal lagi tapi kami sudah secara tingkat dunia,” ungkapnya.

Ia bilang, ke depannya perusahaan akan fokus untuk terus mendorong pertumbuhan melalui sejumlah strategi, di antaranya peningkatan kapasitas pabrik dan produksi, peningkatan kinerja ekspor, berbagai ekspansi dalam hal diversifikasi usaha, serta penetrasi pasar domestik dan global.

“Serta dengan pengembangan portofolio bisnis melalui aksi korporasi yang strategis,” pungkas Rahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com