Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Kaltim Garap Bisnis Suku Cadang Industri dan Pemeliharaan Pabrik

Kompas.com - 24/10/2021, 05:47 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) menggarap peluang bisnis produksi suku cadang lintas industri dan jasa pemeliharaan pabrik guna memanfaatkan kapasitas yang dimiliki oleh perusahaan saat ini.

"Selain tugas utama memastikan laju operasional pabrik, kemampuan fabrikasi dan pengalaman teknis yang dimiliki unit kerja, Jasa Pelayanan Pabrik (JPP) Pupuk Kaltim juga menyimpan potensi bisnis yang tak luput dikembangkan oleh Perusahaan," kata Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta dilansir dari Antara, Minggu (24/10/2021).

"Kami mencanangkan JPP sebagai strategic business unit dan mengkomersilkan layanan kepada industri dan perusahaan lain yang membutuhkan,” kata dia lagi.

Dia mengatakan pengembangan JPP sebagai strategic business unit dapat dilaksanakan karena kebutuhan perawatan pabrik internal perusahaan dapat direncanakan dan dikelola.

Baca juga: Pupuk Indonesia Sebut Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah

Saat ini Pupuk Kaltim memiliki 5 unit pabrik urea kapasitas 3,4 juta ton per tahun, 5 unit pabrik amoniak kapasitas 2,78 juta ton per tahun dan pabrik NPK kapasitas 350 ribu ton per tahun.

Sebagai produsen pupuk, Pupuk Kaltim memiliki pabrik dengan tingkat kompleksitas operasional tinggi, yang tentunya membutuhkan tenaga ahli dan tim khusus yang berpengalaman, mulai dari mengoperasikan pabrik hingga melakukan pemeliharaan. 

Untuk tujuan tersebut, Pupuk Kaltim memiliki sebuah unit kerja yang dinamai Jasa Pelayanan Pabrik (JPP).

Dia menjelaskan JPP adalah untuk pemeliharaan pabrik-pabrik Pupuk Kaltim. Tugas utamanya adalah memastikan bahwa operasional pabrik dapat terus berjalan lancar, dengan memberikan pemeliharaan berkala bersama para engineer berpengalaman, hingga fabrikasi suku cadang permesinan secara mandiri.

Baca juga: Dirut Pupuk Indonesia Buka-bukaan Soal Permainan Pupuk Subsidi

JPP dapat memberikan layanan komersial seputar perancangan dan pembuatan suku cadang serta peralatan pabrik, serta jasa pemeliharaan dan perawatan pabrik bagi perusahaan dari berbagai industri.

Pengalaman JPP Pupuk Kaltim yang mumpuni sejak 1992 dalam pemeliharaan pabrik-pabrik Pupuk Kaltim membuat perusahaan tidak memerlukan proses pengadaan suku cadang dari pihak dari luar. 

Pengalaman tersebut juga turut membuat JPP Pupuk Kaltim mampu memberikan standar tinggi dalam jasa fabrikasi suku cadang dan pemeliharaan pabrik.

Suku cadang yang dipesan ke JPP dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan pemesan, dengan menggunakan proses CNC yang menghasilkan produk suku cadang yang berkualitas tinggi dengan standar sertifikasi nasional ISO 90001, maupun sertifikasi internasional dari TUV Rheinland.

Baca juga: Bidik Perusahaan Kelas Dunia, Ini Strategi Pupuk Indonesia di 2021

Lebih lanjut, kemampuan produksi pabrik Pupuk Kaltim tidak hanya mampu melayani klien perusahaan dari industri serupa, namun juga lintas industri dari mulai pertambangan, hingga transportasi. 

Beberapa perusahaan besar di Indonesia maupun luar negeri pun telah menggunakan jasa JPP Pupuk Kaltim, beberapa diantaranya seperti INKA, Bukit Asam, Badak LNG, KPI (Kaltim Parna Industri) dan KNI (Kaltim Nitrat Indonesia).

Selain itu, beberapa produk yang paling sering dipesan antara lain ring hammer untuk menggerus batu bara, axle block, center plate untuk suku cadang kereta api dan modifikasi pipe, retubing yang dikerjakan di workshop SBU-JPP Pupuk Kaltim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com