Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Menghindari Kejenuhan Berbisnis

Kompas.com - 24/10/2021, 15:11 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat awal menekuni bisnis, kebanyakan para pebisnis cukup senang menjalankannya.

Namun ada kalanya seorang pebisnis merasakan titik jenuh ketika aktivitas bisnis tersebut monoton dan tak ada inovasi.

Memang, bagi pebisnis, untuk menjalankan bisnis harus menggunakan cara jitu dan bersungguh-sungguh untuk menjalaninya. Sebab ini yang menjadi kunci untuk meraih kesuksesan berbisnis.

Nah bagaimana mengatasi kejenuhan tersebut?

Baca juga: Apa Saja Kemampuan Inovatif Seorang Wirausaha?

Mengutip dari Entrepreneur,  Minggu (24/10/2021), berikut adalah 3 cara untuk menghindari kejenuhan ketika berwirausaha:

1. Dokumentasikan proses untuk membuat Prosedur Operasi Standar (SOP)

SOP penting untuk menjalankan operasi bisnis yang lancar. Ini adalah proses saat kamu membuat dokumentasi langkah demi langkah untuk tugas sehingga siapa pun dapat menyelesaikannya.

Seiring pertumbuhan bisnis, kebutuhan kamu akan SOP juga akan meningkat. SOP membantu karyawan baru mengetahui cara menyelesaikan pekerjaan di perusahaan.

2. Delegasikan lebih banyak untuk membebaskan waktumu

Jangan pernah berhenti berkembang dan selalu mencari cara untuk meningkatkan bisnis. Tidak apa-apa untuk melepaskan beberapa tugas yang mungkin menguras energi atau menahan kamu dari tujuan lain yang membutuhkan perhatian.

Perjelas tentang apa yang ingin dicapai dengan mendokumentasikan proses manualmu. Temukan orang yang dapat membantu menyelesaikannya baik dengan mempekerjakan seseorang secara penuh waktu atau menemukan bantuan paruh waktu.

3. Gunakan otomatisasi

Terakhir, manfaatkan teknologi dan aplikasi untuk mengotomatiskan proses dalam bisnis sehingga berjalan lancar tanpa memerlukan banyak usaha dan waktu.

Ada kalanya melakukan sesuatu secara manual akan membuat kamu merasa seperti budak dari bisnismu sendiri. Gunakan teknologi untuk mengotomatiskan semua tugas yang berulang sehingga kamu bisa fokus menciptakan nilai bagi klien masa depan.

Baca juga: Apa Itu Wirausaha dan Kewirausahaan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com