Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibuka Hijau, IHSG Awal Sesi Tergelincir ke Zona Merah

Kompas.com - 27/10/2021, 09:32 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sempat dibuka hijau, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung tergelincir ke zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (27/10/2021). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

IHSG dibuka naik pada 6.664,37. Namun pukul 09.09 WIB, berdasarkan data RTI, IHSG berada di posisi 6.651,78 atau turun 5,15 poin (0,08 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.656,93.

Sebanyak 195 saham melaju di zona hijau dan 163 saham di zona merah. Sedangkan 195 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 930 miliar dengan volume 1,7 miliar saham.

Baca juga: IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan Uji All Time High? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pagi ini bursa saham asia mayoritas merah dengan penurunan Shanghai Komposit 0,65 persen, Nikkei 0,47 persen, dan Hang Seng Hong Kong 1,38 persen. Sementara itu Strait menguat 0,43 persen.

Wall Street pagi ini ditutup hijau dengan kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,04 persen, indeks S&P 500 menguat 0,18 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS Nasdaq naik 0,06 persen.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick indeks membentuk higher high dan higher low, bergerak dalam tren bullish dan akan menguji resistance all-time high.

“IHSG diprediksi menguat dan akan menguji resistance all-time high. Pergerakan akan didorong rilis kinerja emiten per kuartal III tahun 2021. Sementara kekhawatiran akan tapering sedikit memudar,” kata Dennies

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.04 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.170 per dollar AS, atau atau turun 18 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.152 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat menurun pagi ini. Indeks saham Asia terlihat melemah. Ini bisa memicu pelemahan nilai tukar rupiah hari ini terhadap dollar AS.

“Rupiah berpotensi melemah hari ini karena tekanan terhadap aset berisiko. Pasar juga masih khawatir terhadap inflasi dan masalah utang perusahaan properti China. Terbaru, perusahaan properti China Modern land, tidak bisa membayar utangnya,” ungkap Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.180 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.120 per dollar AS.

Baca juga: Wall Street Menguat: Dow Jones dan S&P 500 Cetak Rekor Baru, Saham Facebook Jeblok

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com