Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Kasus Tabrakan LRT, Menhub Ingatkan Etos Kerja yang Utamakan Keselamatan

Kompas.com - 30/10/2021, 17:54 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, kejadian kecelakaan light rail transit atau LRT Jabodebek pada saat melakukan uji coba pada 25 Oktober 2021, menjadi pelajaran dan momentum evaluasi dan memperbaiki tata kerja.

Baik dari aspek sumber daya manusia (SDM) maupun standar operasional prosedur (SOP).

Dari aspek SDM, ia meminta semua pihak meningkatkan kualitas SDM dan melakukan evaluasi kembali terkait proses rekrutmen dan pelatihan.

Baca juga: Malam Ini, PT INKA Evakuasi LRT Jabodebek yang Alami Kecelakaan

Hal tersebut disampaikan selama kegiatan simulasi perbaikan prosedur SOP pelaksanaan uji coba LRT Jabodebek di Kantor Kemenhub, Jakarta, Sabtu (30/10/2021).

Simulasi tersebut dilakukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki SOP guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan kembali terjadi.

"Kita harus menjaga kepercayaan masyarakat dan juga Presiden Joko Widodo yang telah memberikan kepercayaan kepada kita untuk membangun infrastruktur karya anak bangsa yang menjadi salah satu proyek strategis nasional kebanggaan Indonesia," kata Budi Karya melalui siaran pers.

Ia menegaskan, aspek keselamatan menjadi aspek utama dalam setiap pembangunan infrastruktur transportasi.

Budi Karya menambahkan, setiap orang yang bekerja di sektor transportasi harus memiliki etos kerja yang mengutamakan keselamatan.

Baca juga: Ujian LRT Jabodebek: Proyek Molor, Biaya Bengkak, dan Kini Tabrakan

Kelalaian yang disebabkan faktor manusia (human error) tidak akan terjadi jika dalam melaksanakan pekerjaannya memiliki etos kerja yang mengutamakan keselamatan.

"Karena semangat atau spirit pekerjaan di bidang transportasi adalah mengutamakan aspek keselamatan dalam melayani masyarakat. Jadi etos kerja yang mengutamakan keselamatan harus dikerjakan. Sekali lagi, harus dikerjakan," ujar dia.

Dirjen Perkeretaapian Zulfikri mengatakan, pihaknya telah melakukan analisis sementara terkait kejadian kecelakaan LRT Jabodebek pada saat PT Industri Kereta Api (INKA) melakukan uji coba.

Selain itu, pihaknya secara pararel bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan investigasi mengenai penyebab kecelakaan serta melakukan evaluasi dan peningkatan kembali terhadap pelaksanaan SOP uji coba sarana tersebut sebagai langkah mitigasi resiko ke depan.

Sebagai informasi, INKA sejak Jumat (29/10/2021) malam, telah melaksanakan proses evakuasi kereta LRT di Harjamukti yang mengalami tabrakan.

Baca juga: Pahami Perbedaan Rute LRT Jabodebek dan LRT Jakarta

PT INKA berkoordinasi dengan Jasa Marga selaku pengelola Jalan Tol Jagorawi dan Pihak Kepolisian untuk melakukan pengaturan lalu lintas di lokasi pekerjaan.

Evakuasi akan dimulai secara bertahap mulai Jumat (29/10/2021), pukul 22.00 WIB, hingga 3 November 2021.

Kendati ada proses evakuasi, dipastikan tidak ada penutupan seputaran Jalan Tol Jagorawi kedua arah. Hal tersebut disampaikan General Manager Teknologi PT INKA Herry Prasetya melalui keterangan persnya.

Awal kronologi tabrakan LRT Jabodebek bermula saat satu rangkaian kereta akan langsir menabrak rangkaian yang sedang stabling.

Dalam peristiwa ini terdapat satu korban luka ringan, yaitu masinis PT INKA dan saat ini masih dirawat di RS. Penyebab kecelakaan masih dilakukan investigasi dari tim PT INKA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com