Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resign dari Pekerjaan, Pebisnis Ini Mampu Raih Omzet Rp 300 Juta Per Bulan

Kompas.com - 04/11/2021, 11:30 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berani mengambil risiko untuk menjalankan bisnis dipilih oleh Richard Theodere, hingga dia berhasil mencapai apa yang dia harapkan.

Richard Theodere merupakan pendiri bisnis makanan dan minuman rendah kalori dengan merek Summer Minibar.

Keputusannya untuk resign dari pekerjaan sebelumnya berbuah manis, hingga dia memiliki bisnis dengan omzet Rp 300 juta per bulan.

Baca juga: Bolehkah Koperasi Berbisnis Pinjaman Online?

Kepada Kompas.com, Richard pemilik Summer Minibar menceritakan, awalnya dia cukup berat untuk memutuskan resign dari pekerjaan sebelumnya di sebuah perusahaan ritel.

Namun, untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, dia memberanikan diri untuk resign dan mengajak kedua temannya Renaldo Akhira dan Muh Faraz Nazari untuk membuka usaha Summer Minibar.

Dia mengakui, pada awal membangun bisnis ini sangat tidak mudah karena harus mengedukasi dan membangun kesadaran produk kepada konsumen di market yang belum terlalu peduli tentang low calory & healthy produk.

Namun, ia dan kedua temannya tak gentar. Mereka berdua pun tetap setia menjalani usahanya.

Masalah yang muncul pun tidak hanya sampai disitu. Ketika usahanya sudah memiliki 10 cabang, mereka dihadapkan pada keterbatasan tempat produksi yang sangat terbatas.

"Bahkan karena proses aktivitas kami yang padat, rumah yang kami jadikan tempat produksi sempat didemo warga," kata Richard saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/11/2021).

Hingga seminggu kemudian, setelah melihat keuangan sudah cukup, dia dan timnya berani untuk menyewa rumah dan pindah ke tempat yang lebih layak.

Baca juga: Ingin Sukses Berbisnis di E-Commerce? Hindari 5 Kesalahan Ini

Dia juga ingat, ketika membuka usahanya di bulan pertama, karena masih proses adaptasi dan menyesuaikan waktu, dia hanya memiliki jam tidur yang sedikit.

"Tidur itu hanya 2-3 jam saja. Selebihnya mengurus bisnis. Belanja buah pun sendiri ke pasar, naik motor sampai pernah kecelakaan," kenang Richard.

Hasil berbuah manis. Berkat kerja kerasnya dan timnya, kini ia berhasil memiliki lebih dari 60 outlet di berbagai kota dengan omzet antara Rp 70 juta hingga Rp 300 juta.

"Di Grab, kami merupakan brand nomor 1 penjualan smothies di Jabodetabek dan terbukti tidak ada 1 store pun yang tutup, yang artinya secara sales pun sales kami jauh di atas rata- rata brand lain," katanya.

Dia berharap ke depan usahanya bisa masuk ke kancah global dan menguasai pasar Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com