Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Gas Semakin Membesar, PGN Perkuat Infrastruktur dan Pasokan Gas Bumi

Kompas.com - 18/11/2021, 19:49 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi bersih, hingga menuju zero emisi pada 2060 diproyeksi meningkatkan permintaan komoditas gas bumi.

Merespon hal tersebut, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berencana untuk terus memperkuat pembangunan infrastruktur perseroan.

"Sebagai proses dari rencana penguatan bisnis tersebut, PGN telah mengintegrasikan infrastruktur di Sumatra bagian Utara dan Tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk meningkatkan keandalan dan fleksibilitas penyaluran gas ke seluruh segmen pasar," tutur Direktur Utama PGN, Muhamad Haryo Yunianto, dalam keterangannya, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: Sektor Industri dan Komersial Jadi Penyumbang Terbesar Penjualan PGN

"Pembangunan infrastruktur yang semakin terintegrasi ini akan menjadi prioritas utama PGN," tambahnya.

Haryo menambahkan, beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang saat ini dikembangkan PGN salah satunya konstruksi pipa Senipah-Balikpapan, untuk mendukung Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan, dengan memanfaatkan sumber gas bumi di Kalimantan Timur.

Proyek lainnya ialah memperkuat optimalisasi pipa Gresik-Semarang dengan infrastruktur non-pipa atau disebut beyond the pipe.

Saat ini, PGN juga dalam proses pembangunan proyek regasifikasi LNG dan mini LNG untuk memenuhi kebutuhan gas di beberapa lokasi di Indonesia bagian tengah dan timur, khususnya dalam penyediaan gas bagi pembangkit PLN.

Baca juga: Go Global, Ini 7 Strategi PGN Dorong Pemanfaatan Energi Bersih

"Sementara di segmen rumah tangga, PGN terus menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah merealisasikan program jaringan gas rumah tangga atau jargas," kata dia.

Sementara itu, Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz menyebutkan, volume penjualan gas bumi perseroan terus meningkat.

Hingga September 2021, volume penjualan gas bumi PGN sudah mencapai 873 BBTUD atau tumbuh 8 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Kemudian, saat ini PGN sedang dalam proses penyaluran gas ke kilang Balongan, Indramayu dan diproyeksikan sebanyak 30 BBTUD.

Menurut Fariz, pasokan gas ke refinery atau kilang minyak ini akan menjadi salah satu pendorong kenaikan volume gas PGN ke depan.

Baca juga: PGN Gandeng PT Badak NGL Perkuat Bisnis LNG

Perseroan memproyeksikan dalam 2-3 tahun ke depan kerjasama PGN dengan sejumlah refinery di Indonesia mampu menyerap gas hingga 350 BBTUD.

“Seiring bertambahnya supply yang diperoleh PGN, kami akan terus membuka pasar yang lebih luas bagi pengguna LNG," ucap Fariz.

Sebagai informasi, sampai dengan September 2021 PGN berhasil meraih pendapatan sebesar 2,25 miliar dollar AS atau Rp 32,04 triliun (kurs Rp14.243 per dollar AS), dengan laba bersih perseroan tercatat sebesar 286 juta dollar AS atau setara Rp 4,07 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com