Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

November 2021, Nilai Tukar Petani Naik Tipis 0,49 Persen

Kompas.com - 01/12/2021, 13:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan November meningkat tipis sebesar 0,49 persen menjadi 107,18.

Kenaikan NTP disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,84 persen, lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,35 persen.

Secara nasional, NTP Januari–November 2021 sebesar 104,30 dengan nilai It sebesar 112,46 sedangkan Ib sebesar 107,83.

Baca juga: Ombudsman Sarankan Kementan Perbaiki Kriteria Petani Penerima Pupuk Subsidi

"NTP pada bulan November ini tercatat 107,18 dan dibandingkan kondisi bulan lalu naik tipis 0,49 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Rabu (1/12/2021).

Margo menuturkan, berdasarkan subsektor, ada 3 subsektor yang mengalami kenaikan NTP, sementara dua subsektor lainnya mengalami penurunan.

Secara lebih rinci, subsektor tanaman pangan meningkat 0,13 persen menjadi 99,48.

Lalu, tanaman perkebunan rakyat meningkat 2,05 persen menjadi 130,28, dan peternakan tumbuh 0,56 persen menjadi 99,56.

"Peningkatan yang tinggi sebesar 2,05 persen di subsektor perkebunan rakyat karena indeks yang diterima petani naik 2,52 persen. Dari komoditas penyebabnya adalah kenaikan harga kelapa sawit, kopi, dan kelapa," beber Margo.

Baca juga: Erick Thohir: Banyak Perusahaan Kontrol Bibit Sawit Unggul, PTPN Buka Lebar untuk Petani

Adapun subsektor holtikultura menurun 2,92 persen dari 99,35 persen di bulan Oktober 2021 menjadi 99,48 persen di bulan November 2021. Begitu pula dengan sektor perikanan yang turun 0,16 persen dari 105,28 di bulan Oktober menjadi 105,11 di bulan November 2021.

Margo bilang, turunnya subsektor holtikultura dipengaruhi oleh beberapa komoditas, yakni turunnya harga bawang merah, cabai rawit, dan tomat.

Senada, NTUP pada November 2021 naik tipis sebesar 0,51 persen menjadi 107,03.

Subsektor yang mengalami kenaikan adalah subsektor tanaman pangan, tanaman perkebunan rakyat, dan peternakan.

Sementara itu, subsektor holtikultura dan perikanan menurun.

Baca juga: Presiden Jokowi: Makin Banyak Petani Tanam Jagung, Produksi Nasional Bisa Mencukupi

"Polanya sama, NTUP di November ini 107,03 atau naik 0,51 persen dibanding kondisi Oktober 2021," pungkas Margo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com