Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instrumen Pasar Modal: Pengertian, Jenis, dan Lembaga Penunjangnya

Kompas.com - Diperbarui 14/11/2022, 22:46 WIB
Nur Jamal Shaid,
Muhammad Idris

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebelum berinvestasi di pasar modal, seorang investor sebaiknya memahami apa itu instrumen pasar modal. Sederhananya, instrumen pasar modal adalah produk pasar modal yang diperjualbelikan di bursa efek.

Dalam pengertian lain, instrumen pasar modal adalah seluruh surat berharga atau efek yang diperdagangkan di bursa. Mulai dari saham, obligasi, derivatif, reksadana, exchange traded fund (ETF) dan surat berharga lainnya. Instrumen ini umumnya bersifat jangka panjang.

Jenis instrumen pasar modal

1. Saham

Dikutip dari laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/12/2021), instrument pasar modal pertama adalah saham (stock). Saham adalah salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer.

Tidak hanya populer, saham adalah instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Baca juga: Perseteruan Petinggi MPR Vs Sri Mulyani, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2. Obligasi (Surat Utang)

Instrumen pasar modal kedua adalah surat utang atau obligasi. Obligasi adalah salah satu efek yang tercatat di bursa. Obligasi biasanya diterbitkan oleh korporasi maupun Negara. Obligasi dapat dikelompokkan sebagai efek bersifat utang di samping sukuk.

3. Reksadana

Instrumen pasar modal ketiga adalah reksadana. Produk reksadana adalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Baca juga: 3 Tantangan Industri Telemedicine di Indonesia

Secara sederhana, reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (MI).

4. Exchange Traded Fund (ETF)

Instrumen pasar modal keempat adalah ETF. Sederhananya, ETF adalah reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek.

Meskipun ETF pada dasarnya adalah reksa dana, produk ini diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di bursa efek. ETF merupakan penggabungan antara unsur reksadana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli.

Instrumen pasar modal adalah seluruh surat berharga atau efek yang diperdagangkan di bursa.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Instrumen pasar modal adalah seluruh surat berharga atau efek yang diperdagangkan di bursa.

5. Derivatif

Instrumen pasar modal keempat adalah derivatif. Derivatif adalah kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai underlying assets.

Baca juga: Gedung Cyber Kebakaran, BEI: Operasional Perdagangan Tetap Berjalan Normal

Lembaga penunjang pasar modal

Selain harus mengenal instrumen pasar modal, investor juga wajib mengetahui lembaga dan profesi penunjang pasar modal.

Dikutip dari Kompas.com, lembaga penunjang pasar modal adalah institusi penunjang yang turut serta mendukung pengoperasian pasar modal. Lembaga penunjang pasar modal bertugas dan berfungsi melakukan pelayanan kepada pegawai dan masyarakat umum.

Daftar lembaga penunjang pasar modal:

1. Biro Administrasi Efek

Lembaga penjunjang pasar modal pertama adalah Biro Administrasi Efek, yaitu perusahaan yang berdasarkan kontrak tertentu dengan emiten, menyediakan jasa-jasa seperti melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran deviden, pembagian hak opsi, dan emisi sertifikat.

Baca juga: Bagaimana Prospek Sektor Pertanian di Pasar Saham?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com