Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depresiasi Kecil, BI Klaim Rupiah Termasuk Mata Uang Terbaik di Asia

Kompas.com - 06/12/2021, 18:29 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia menilai volatilitas mata uang rupiah menjadi salah satu yang terbaik di Asia, utamanya di kawasan negara berkembang Asia (emerging Asia)

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo menuturkan, klaim tersebut didasari oleh lebih kecilnya depresiasi yang dialami rupiah dibanding mata uang negara lainnya.

"Kita termasuk sekarang di Asia, khususnya emerging Asia, termasuk currency terbaik," kata Dody dalam webinar KTT G20 Kontan secara virtual di Jakarta, Senin (6/12/2021).

Baca juga: BI Proyeksi Inflasi Capai 1,55 Persen pada 2021

Dody menuturkan, bank sentral mampu menstabilkan nilai tukar termasuk saat pandemi Covid-19. Meski level nilai tukar rupiah relatif berubah dan sedikit meninggi, volatilitasnya tetap terjaga.

Dia menjabarkan, depresiasi rupiah hanya di kisaran 1,3-1,6, sedangkan depresiasi mata uang lain seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura tembus dobel digit.

"Jangan bicara level, ya. Jangan bicara kemarin Rp 13.300 (per dollar AS), besok Rp 13.400. Tapi tolong dilihat volatilitas dari sisi pergerakan nilai tukar," sebut dia.

Dody berharap, BI bisa terus menjaga nilai tukar dengan menahan tingkat inflasi tak melonjak terlalu tinggi seperti di negara-negara maju.

Bank Indonesia akan berkoordinasi dengan TPI/TPID agar pasokan barang (suplai) mampu menangani permintaan yang meningkat.

Baca juga: IHSG Melaju di Zona Hijau pada Sesi I, Rupiah Melemah

Di sisi lain, produsen masih mampu menahan kenaikan harga untuk komoditas domestik.

"Inilah strategi kita tanpa harus utak-atik masalah suku bunga. Mudah-mudahan enggak ada tekanan yang besar dr sisi inflasi. Sudah jelas, stance kebijakan moneter akan berubah menjadi pro stabilitas di tahun 2022 bila tekanan muncul kepada inflasi," pungkas Dody.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com