Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Rahasia Toko Kelontong 4 Generasi di Bandung Bertahan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 10/12/2021, 11:34 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada hampir semua lini, tak terkecuali sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Meski demikian, tak seluruhnya terpuruk. Sebab, banyak pula UMKM yang dapat melewati tantangan ini dengan beralih pada digitalisasi.

Itu juga yang jadi strategi Harto Tom Junior (37) atau karib disapa Tom. Sebagai pemilik generasi keempat Toko Kelontong HWK yang terletak di Jalan Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, ia memanfaatkan teknologi untuk mampu melewati tantangan tersebut.

Dalam pengakuannya, tak mudah menjaga keberlangsungan bisnis yang kini sudah diwariskan selama empat generasi sejak 1940-an. Selama itu pula, bisnis ini berproses dan beririsan dengan beragam fenomena, termasuk pandemi Covid-19.

Baca juga: Jadi Inspirasi Perusahaan, Grab Pajang Dua Foto Mitra Difabel Asal Indonesia di Menara NASDAQ

Kalau tak pandai mengikuti perubahan tren, bisnis semi grosir milik Tom bisa saja terhenti di tengah jalan.Pertimbangan itu berkelindan di pikirannya saat pandemi Covid-19 melanda.

Guna meningkatkan persaingan pasar, ia tak berdiam diri. Bersama karyawannya giat mencari jalan alternatif untuk tetap bersaing dengan menjajaki dunia digital.

“Sekarang persaingan (bisnis di sektor) semi grosir semakin banyak, retail harus bersaing dengan minimarket dan sejenisnya,” ujar Tom.

Tantangan tersebut sebenarnya adalah yang ia hadapi sebelum pandemi. Begitu pandemi, tantangannya bertambah. Tom mengaku seperti harus masuk ke zona baru dengan memanfaatkan teknologi.

“Zaman semakin maju, apabila kita tidak berubah, kita mungkin bisa tersingkir juga,” ujarnya.
Sejak 2018, Tom memang sudah memiliki misi untuk memasuki ranah digital demi mempertahankan kelanjutan usaha keluarganya.

Merambah ke dunia digital

Terinspirasi dari kenalan yang berbisnis sebagai mitra merchant GrabFood, Tom pun mantap mendaftarkan usahanya ke layanan GrabMart pada 2020.

GrabMart kemudian menjadi peluang baru baginya. Strategi ini membantu Tom dalam mengembalikan, bahkan meningkatkan arus permintaan konsumen yang sebelumnya menurun akibat berkurangnya mobilitas warga.

Baca juga: Lewat Grab, UMKM dan Gig Worker Sumbang Rp 830 Miliar untuk Perekonomian Yogyakarta

“Teman saya kebetulan adalah mitra merchant GrabFood memberikan saya kontak tim Grab. Singkat cerita, saya langsung hubungi dan mengurus prosesnya. Dalam waktu singkat, saya sudah langsung terdaftar menjadi merchant GrabMart. Cepat dan gampang!” tambah Tom.

Berbagai fitur di Grab Merchant pun dimanfaatkan Tom untuk membagi tugas operasi digitalnya melalui penunjukan store manager yang berperan untuk mengelola arus jual beli produk di tokonya secara langsung.

Memanfaatkan teknologi, Tom bergabung dengan GrabMart untuk meningkatkan penjualannya di tengah pandemi.Dok Humas Grab Memanfaatkan teknologi, Tom bergabung dengan GrabMart untuk meningkatkan penjualannya di tengah pandemi.

Sementara itu, Tom berperan sebagai owner dan melakukan pemantauan penjualan secara praktis dari mana pun dan kapan pun.

Tom mengaku, dengan begitu ia bisa mengelola tokonya secara tepat sasaran dan mudah, tanpa harus melepas pekerjaannya sebagai instruktur kebugaran di salah satu pusat kebugaran di kawasan Bandung.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com