Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rahasia Toko Kelontong 4 Generasi di Bandung Bertahan di Tengah Pandemi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada hampir semua lini, tak terkecuali sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Meski demikian, tak seluruhnya terpuruk. Sebab, banyak pula UMKM yang dapat melewati tantangan ini dengan beralih pada digitalisasi.

Itu juga yang jadi strategi Harto Tom Junior (37) atau karib disapa Tom. Sebagai pemilik generasi keempat Toko Kelontong HWK yang terletak di Jalan Pajajaran, Bandung, Jawa Barat, ia memanfaatkan teknologi untuk mampu melewati tantangan tersebut.

Dalam pengakuannya, tak mudah menjaga keberlangsungan bisnis yang kini sudah diwariskan selama empat generasi sejak 1940-an. Selama itu pula, bisnis ini berproses dan beririsan dengan beragam fenomena, termasuk pandemi Covid-19.

Kalau tak pandai mengikuti perubahan tren, bisnis semi grosir milik Tom bisa saja terhenti di tengah jalan.Pertimbangan itu berkelindan di pikirannya saat pandemi Covid-19 melanda.

Guna meningkatkan persaingan pasar, ia tak berdiam diri. Bersama karyawannya giat mencari jalan alternatif untuk tetap bersaing dengan menjajaki dunia digital.

“Sekarang persaingan (bisnis di sektor) semi grosir semakin banyak, retail harus bersaing dengan minimarket dan sejenisnya,” ujar Tom.

Tantangan tersebut sebenarnya adalah yang ia hadapi sebelum pandemi. Begitu pandemi, tantangannya bertambah. Tom mengaku seperti harus masuk ke zona baru dengan memanfaatkan teknologi.

“Zaman semakin maju, apabila kita tidak berubah, kita mungkin bisa tersingkir juga,” ujarnya.
Sejak 2018, Tom memang sudah memiliki misi untuk memasuki ranah digital demi mempertahankan kelanjutan usaha keluarganya.

Merambah ke dunia digital

Terinspirasi dari kenalan yang berbisnis sebagai mitra merchant GrabFood, Tom pun mantap mendaftarkan usahanya ke layanan GrabMart pada 2020.

GrabMart kemudian menjadi peluang baru baginya. Strategi ini membantu Tom dalam mengembalikan, bahkan meningkatkan arus permintaan konsumen yang sebelumnya menurun akibat berkurangnya mobilitas warga.

“Teman saya kebetulan adalah mitra merchant GrabFood memberikan saya kontak tim Grab. Singkat cerita, saya langsung hubungi dan mengurus prosesnya. Dalam waktu singkat, saya sudah langsung terdaftar menjadi merchant GrabMart. Cepat dan gampang!” tambah Tom.

Berbagai fitur di Grab Merchant pun dimanfaatkan Tom untuk membagi tugas operasi digitalnya melalui penunjukan store manager yang berperan untuk mengelola arus jual beli produk di tokonya secara langsung.

Sementara itu, Tom berperan sebagai owner dan melakukan pemantauan penjualan secara praktis dari mana pun dan kapan pun.

Tom mengaku, dengan begitu ia bisa mengelola tokonya secara tepat sasaran dan mudah, tanpa harus melepas pekerjaannya sebagai instruktur kebugaran di salah satu pusat kebugaran di kawasan Bandung.

Fitur stok produk pada aplikasi Grab Merchant juga menjadi salah satu fitur favorit Tom dalam mengelola toko offline dan digitalnya yang kini berjalan secara berdampingan.

Teknologi membuatnya mampu menjalani usaha ini secara efektif dan efisien. Jumlah stok produk pada halaman profil toko dan produk di Aplikasi Grab juga dengan mudah dapat diubah menyesuaikan ketersediaan produk di tokonya.

Ia juga mengakui bahwa tim GrabMart yang responsif dalam memberikan informasi terkait promo menarik jadi salah satu yang ia apresiasi.

Hal itu kerap ia manfaatkan untuk semakin memahami perubahan segmen promosi dan pengembangan bisnis digital di Grab untuk mencapai keuntungan dan performa yang maksimal.

“Sejauh ini, GrabMart membantu UMKM seperti saya untuk tetap bertahan dan memberikan pendapatan tambahan di tengah pandemi. Beberapa fitur yang terdapat pada aplikasi GrabMerchant juga sangat berguna dan jauh lebih efisien setiap harinya,” sambungnya.

Puas dengan layanan Grab, ia pun memberi pesan pada para pelaku UMKM yang belum sempat memanfaatkan teknologi untuk mulai mencobanya.

“Pesan saya untuk para pelaku UMKM di luar sana, terus semangat untuk memanfaatkan teknologi sebagai modal bersaing di era digitalisasi ekonomi,” katanya.

https://money.kompas.com/read/2021/12/10/113417526/rahasia-toko-kelontong-4-generasi-di-bandung-bertahan-di-tengah-pandemi

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Whats New
Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Whats New
Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Whats New
Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Whats New
Perluas Jaringan dan Layanan, BRI Insurance Hadir di Bengkulu

Perluas Jaringan dan Layanan, BRI Insurance Hadir di Bengkulu

Whats New
United Bike Berencana IPO untuk Perluas Bisnis, Ini Bocorannya

United Bike Berencana IPO untuk Perluas Bisnis, Ini Bocorannya

Whats New
Subholding Gas Pertamina Kembangkan Dua Proyek LNG di Berau dan Sumenep

Subholding Gas Pertamina Kembangkan Dua Proyek LNG di Berau dan Sumenep

Whats New
Cerita Jokowi, Dulu 'Dicuekin' Saat Tawarkan IKN ke Calon Investor, Sekarang Pada Minta...

Cerita Jokowi, Dulu "Dicuekin" Saat Tawarkan IKN ke Calon Investor, Sekarang Pada Minta...

Whats New
Lazada Logistics-Aizen Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Listrik di RI

Lazada Logistics-Aizen Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Listrik di RI

Whats New
Promosi dari Traveloka Mampu Tingkatkan Jumlah Kunjungan ke Destinasi Jarang Dikunjungi

Promosi dari Traveloka Mampu Tingkatkan Jumlah Kunjungan ke Destinasi Jarang Dikunjungi

Whats New
UMKM Binaan BTN Perkenalkan Produk di China

UMKM Binaan BTN Perkenalkan Produk di China

Whats New
Kelakar Jokowi: Mana Mungkin Aguan Cs Mau Investasi Rp 20 Triliun di IKN Kalau Tak 'Cuan'

Kelakar Jokowi: Mana Mungkin Aguan Cs Mau Investasi Rp 20 Triliun di IKN Kalau Tak "Cuan"

Whats New
Soal 'Predatory Pricing', Menkominfo: Saya Sudah Tanya ke TikTok

Soal "Predatory Pricing", Menkominfo: Saya Sudah Tanya ke TikTok

Whats New
Kementan Gelar Jalan Sehat dan Minum Herbal dengan Peserta Terbanyak, Pecahkan Rekor Dunia

Kementan Gelar Jalan Sehat dan Minum Herbal dengan Peserta Terbanyak, Pecahkan Rekor Dunia

Whats New
Di Hadapan Menkop Teten, Pengusaha RI Bongkar Skandal Barang Impor Ilegal di E-commerce dan Social Commerce

Di Hadapan Menkop Teten, Pengusaha RI Bongkar Skandal Barang Impor Ilegal di E-commerce dan Social Commerce

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke