Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Sudah Suntik Modal BUMN Rp 695,6 Triliun, Rp 12,7 Triliun Buat Restrukturisasi

Kompas.com - 15/12/2021, 19:29 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyuntik modal sebesar Rp 695,6 triliun sepanjang 2005-2021. Suntikan modal ini diberikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Layanan Umum (BLU).

Bendahara negara ini merinci, porsi suntikan modal kepada BUMN lebih mendominasi, yakni mencapai 51,8 persen dari total suntikan Rp 695,6 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani: 55 Persen BUMN yang Disuntik Modal Punya Utang Jumbo

"Kalau kita lihat tidak semua ada di BUMN. 51,8 persen adalah di BUMN, di BLU ada 48,13 persen. Kalau BLU adalah kekayaan negara tidak dipisahkan, neraca konsolidasi dengan kita; kalau BUMN kekayaan negara yang dipisahkan," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Rabu (15/12/2021).

Baca juga: Deretan BUMN yang Terlilit Utang Jumbo, Ada yang Nyaris Bangkrut

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, suntikan modal ke perusahaan pelat merah mencapai Rp 361 triliun. Dari jumlah tersebut, ada sekitar Rp 12,7 triliun untuk membantu restrukturisasi badan usaha yang kesulitan keuangan.

Baca juga: Sandiaga Uno: Saya Akan All Out Dukung Restrukturisasi Garuda Indonesia

17 BUMN terima suntikan modal untuk restrukturisasi

Tercatat ada sekitar 17 BUMN yang menerima suntikan modal untuk restrukturisasi, antara lain Perum PPD Rp 0,04 triliun, PT Garuda Indonesia Rp 1 triliun, PT Perusahaan Pengelola Aset Rp 3,5 triliun, PT Pupuk Iskandar Muda Rp 1,34 triliun, PT Dirgantara Indonesia Rp 3,99 triliun, dan sebagainya.

"BUMN biasanya mereka menghadapi kesulitan dari neraca dan bahkan mendekati kebangkutan. Ada 17 BUMN yang dapat dana PMN untuk restrukturisasi. Ke depan saya akan minta kepada DJKN utk meneliti berbagai langkah restrukturisasi ini," ungkap Sri Mulyani.

Lainnya, untuk pendirian BUMN baru seperti Penjaminan dan Pembiayaan Infrastruktur (PPI) Rp 2 triliun dan Pembiayaan Perumahan Rp 1 triliun.

Sementara sisanya sebesar Rp 345,6 triliun untuk meningkatkan kinerja BUMN, seperti pembiayaan ekspor Rp 23,7 triliun, penyediaan kredit mikro Rp 24,01 triliun, kedaulatan pangan Rp 11,45 triliun, pembangunan infrastruktur dan konektivitas Rp 184,17 triliun, hingga kemandirian energi Rp 56,31 triliun.

"Ada 8 BUMN (penerima PMN peningkatan kinerja), dalam hal ini mulai dari pembiayaan ekspor, pembangunan infrastruktur dan konektivitas, peningkatan industri strategis, dan lain-lain," jelas Sri Mulyani.

 

Suntikan modal pemerintah untuk BLU

Lebih lanjut, suntikan modal untuk BLU sebesar Rp 334,3 triliun. Rinciannya, Rp 1,5 triliun untuk pembangunan LMAN, Rp 81,11 triliun untuk pembangunan SDM, dan Rp 245,40 triliun untuk dukungan pembiayaan.

Adapun besaran dana pembangunan SDM adalah akumulasi dana abadi. Sementara dukungan pembiayaan meliputi, pembiayaan perumahan Rp 66,70 triliun, pembangunan infrastruktur Rp 137,10 triliun, kemandirian energi Rp 10,63 triliun, dan penyediaan kredit mikro Rp 30,96 triliun.

"Ada juga Rp 6,3 triliun untuk kerja sama internasional. Kita sudah akumulasi, ini yang dipakai Kemenlu untuk politik luar negeri pemerintah, utamanya membantu negara yang kesulitan termasuk waktu itu Palestina, Afganistan, dan negara di Benua Pasifik dan Benua Afrika," pungkas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com