JAKARTA, KOMPAS.com - Bank-bank raksasa nasional tengah gencar mengembangkan layanan bank digital melalui anak usahanya, atau akuisisi bank kecil.
Dua bank konvensional dengan aset jumbo, PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah resmi berkecimpung dalam industri bank digital melalui PT Bank Digital BCA dan PT Bank Raya Indonesia Tbk.
Baca juga: Nasabah Nyaman Layanan Digital, Transaksi di Kantor Cabang Bank Mandiri Kini Tinggal 1 Persen
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk saat ini tengah dalam proses akuisisi bank kecil, untuk meluncurkan bank digital yang fokus pada segmen UMKM.
Adapun PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, menjadi satu-satunya bank anggota the big four yang sampai saat ini belum menunjukan ketertarikannya untuk mengembangkan layanan digital.
Baca juga: Ingat, Bunga Bank Digital Memang Tinggi, tapi Tak Semua Simpanan Nasabah Dijamin LPS...
Bank dengan kode emiten BMRI itu lebih memilih memaksimalkan layanan digital perbankan perseroan yakni Livin’ untuk segmen ritel dan Kopra untuk segmen wholesale.
Keputusan itu diambil Bank Mandiri dengan melihat segmen utama kredit perseroan, yakni segmen wholesale.
Baca juga: Apa Itu Bank Digital dan Bedanya dengan Layanan Online Bank?
Dengan berfokusnya bank dengan aset terbesar itu pada segmen wholesale, pemanfaatan layanan digital perseroan menjadi lebih tepat ketimbang mengembangkan bank digital baru.
“Karena Bank Mandiri adalah bank wholesale, kita punya kekuatan di wholesale, punya jaringan besar, punya turunan value chainnya, kita masuk ke situ. Thats why existing ekosistemnya Bank Mandiri ke situ,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha, di Yogyakarta, Kamis (16/12/2021).