Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Bank Mandiri Belum Kembangkan Bank Digital

Kompas.com - 17/12/2021, 07:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank-bank raksasa nasional tengah gencar mengembangkan layanan bank digital melalui anak usahanya, atau akuisisi bank kecil.

Dua bank konvensional dengan aset jumbo, PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah resmi berkecimpung dalam industri bank digital melalui PT Bank Digital BCA dan PT Bank Raya Indonesia Tbk.

Baca juga: Nasabah Nyaman Layanan Digital, Transaksi di Kantor Cabang Bank Mandiri Kini Tinggal 1 Persen

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk saat ini tengah dalam proses akuisisi bank kecil, untuk meluncurkan bank digital yang fokus pada segmen UMKM.

Adapun PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, menjadi satu-satunya bank anggota the big four yang sampai saat ini belum menunjukan ketertarikannya untuk mengembangkan layanan digital.

Baca juga: Ingat, Bunga Bank Digital Memang Tinggi, tapi Tak Semua Simpanan Nasabah Dijamin LPS...

Bank dengan kode emiten BMRI itu lebih memilih memaksimalkan layanan digital perbankan perseroan yakni Livin’ untuk segmen ritel dan Kopra untuk segmen wholesale.

Keputusan itu diambil Bank Mandiri dengan melihat segmen utama kredit perseroan, yakni segmen wholesale.

Baca juga: Apa Itu Bank Digital dan Bedanya dengan Layanan Online Bank?

Dengan berfokusnya bank dengan aset terbesar itu pada segmen wholesale, pemanfaatan layanan digital perseroan menjadi lebih tepat ketimbang mengembangkan bank digital baru.

“Karena Bank Mandiri adalah bank wholesale, kita punya kekuatan di wholesale, punya jaringan besar, punya turunan value chainnya, kita masuk ke situ. Thats why existing ekosistemnya Bank Mandiri ke situ,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha, di Yogyakarta, Kamis (16/12/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com