Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program B30 Berpotensi Hemat Devisa Negara Rp 64,92 Triliun pada 2021

Kompas.com - 24/12/2021, 21:31 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih mengatakan, implementasi pelaksanaan program mandatori pencampuran BBN jenis biodiesel ke dalam minyak Solar sebesar 30 persen (B30), berpotensi memberikan penghematan devisa negara hingga 4,54 miliar dollar AS atau Rp 64,92 triliun (asumsi kurs Rp 14.300 per dolar AS) selama 2021.

Menurut Soerjaningsih, tingkat kepatuhan Badan Usaha Bahan Bakar Minyak (BU BBM) dalam menyalurkan BBN jenis biodiesel semakin membaik dengan presentase sebesar 94,17 persen terhadap total penyaluran minyak Solar. Sementara persentase pemanfaatan BBN jenis biodiesel sebesar 97,89 persen dari total alokasi yang ditetapkan sebanyak 9,21 juta kilo liter.

"Terima kasih kepada BU BBM atas kerja samanya sehingga implementasi pelaksanaan program ini sangat sukses. Kalau ada hal-hal yang belum berjalan sesuai harapan, harus kita lakukan evaluasi untuk perbaikan," kata dia melalui siaran persnya, Jumat (24/12/2021).

Baca juga: Konsumsi Listrik dan Avtur Melonjak Jelang Natal dan Tahun Baru

Ia berharap, penyaluran minyak Solar B0 nonrelaksasi dapat diminimalkan di tahun 2022 agar tidak menimbulkan potensi sanksi denda administratif kepada BU BBM. Di samping itu, pelaksanaan B30 di tahun-tahun berikutnya berjalan lancar dan persentase pemanfaatan, serta penyaluran B30 semakin meningkat.

Pemerintah Keputusan Menteri ESDM telah menetapkan sebanyak 18 BU BBM yang mendapatkan alokasi BBN jenis biodiesel dengan total alokasi sebesar 10,151 juta kilo liter pada tahun 2022.

"Kami harapkan ke-18 BU BBM tersebut telah berkontrak dengan BU BBN dan dapat memaksimalkan pemanfaatan alokasi BBN sesuai dengan volume alokasi yang ditetapkan," kata Soerjaningsih.

Sementara itu, Direktur Penyaluran Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Edi Wibowo menyebutkan, dana yang disalurkan tahun 2021 mencapai Rp 51,86 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 28 triliun.

Berdasarkan data BPDPKS, dalam kurun waktu 2015 hingga 2021, total volume BBN jenis biodiesel yang dibayarkan mencapai 29,14 juta KL dengan dana sebesar Rp 110 triliun. Sementara total volume penyaluran mencapai 33,07 juta KL.

"Kami mencatat rekor yang dibayarkan untuk biodiesel dengan volume 9,7 juta KL dengan dana sebesar Rp 51,86 triliun yang merupakan carry over tahun 2020 dan hingga November 2021," ucap Edi.

Baca juga: Ini Industri yang Diprediksi Jadi Sumber Ekonomi Baru DKI Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com