Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Banyak UMKM Manfaatkan Tren Digital, Data Center Tak Boleh Kebakaran

Kompas.com - 27/12/2021, 16:04 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Proteksi kebakaran data center

Kemudian, "Untuk proteksi kebakaran di data center ada dua jenis, yakni pasif dan aktif," kata Bogi melalui siaran pers, Senin (27/12/2021). 

Sisi pasif mencakup desain arsitektur dan instalasi material, sedangkan aktif mencakup sistem deteksi kebakaran, pencegah kebakaran, dan penyiram api.

Sistem deteksi aktif bisa menggunakan Very Early Smoke Detection Apparatus (VESDA) yang berfungsi mendeteksi asap pada tahap yang sangat awal dan memperingatkan pengguna.

Untuk fire supression system (fss), lanjut dia, bisa menggunakan IG-55 yang memungkinkan evakuasi personel yang aman, baik dari segi tingkat oksigen di dalam ruangan maupun jarak pandang yang diperlukan untuk proses evakuasi.

Sedangkan untuk sistem penyiram api bisa menerapkan penyiram api pipa kering pra-aksi di mana sistem diaktifkan oleh pendeteksi kebakaran.

"Sejalan dengan tingginya kebutuhan internet dan produk digital oleh masyarakat di Indonesia, Telkom terdorong untuk mengakomodasi terbentuknya ekosistem digital, salah satunya melalui ekosistem data center dan Edge dimana NeuCentrIX merupakan bagian dari ekosistem tersebut. NeuCentrIX sendiri telah bersertifikat ANSI/TIA-942, sehingga pusat data NeuCentrIX telah memenuhi standar NFPA 75 untuk proteksi kebakaran," kata Bogi.

Sampai saat ini data center Neucentrix yang dikelola Telkom Group telah tersebar di 16 kota di seluruh Indonesia dan akan bertambah seiring dengan kebutuhan.

Data Center Telkom yang termasuk Tier 3 tersebar di tiga wilayah Jawa dan luar Pulau Jawa, yakni Batam Center, Jakarta Karet dan Meruya. Total data center yang dimiliki Telkom sendiri ada 26, yang terdiri dari 5 data center internasional, 18 NeuCentrIX serta 3 data center tier 3 dan 4.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com