JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini kita hanya tahu beberapa level startup alias perusahaan rintisan, yang paling sering terdengar adalah unicorn dan cecacorn. Namun ternyata masih ada level startup yang lain.
Sebagai informasi, startup dinilai berdasarkan valuasinya. Angka valuasi ini dijadikan acuan untuk mengukur potensi bisnis perusahaan.
Mengutip situs mime.asia, valuasi adalah nilai ekonomi sebuah perusahaan. Jika suatu startup memiliki valuasi Rp 1 triliun maka jika ada yang ingin mengakuisisinya harus membayar sebanyak Rp 1 triliun.
Semakin banyak pendanaan yang didapatkan perusahaan startup, maka angka valuasinya akan meningkat. Nilai valuasi yang tinggi dinilai memiliki prospek yang sangat bagus dan tentunya dapat menarik banyak investor.
Baca juga: Deretan 10 Negara Termiskin di Dunia
Selama satu dekade terakhir, bisnis startup mulai berkembang pesat di Indonesia. Banyak pebisnis yang mulai membuat perusahaan startup sendiri, meski cukup banyak juga yang tidak berhasil.
Perusahaan startup ini ternyata memiliki tingkat atau level yang berbeda dilihat dari angka valuasinya. Berikut enam level valuasi startup:
Startup yang memiliki level hectocorn memiliki nilai valuasi 100 miliar dollar AS atau setara Rp 1.400 triliun. Level hectocorn adalah level valuasi tertinggi perusahaan.
Jika dilihat berdasarkan valuasinya, perusahaan teknologi seperti Apple, Google, Microsoft, Facebook, Oracle, dan Cisco berada di level hectocorn.
Baca juga: 10 Film dengan Modal Cekak Namun Untung Besar
Perusahaan yang mampu mencapai level ini biasanya hanya satu sampai tiga perusahaan baru setiap tahunnya. Tentu saja, hanya perusahaan tingkat dunia yang bisa menempati level ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.