Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2021: Ramai-ramai Menjadi Bank Digital

Kompas.com - 28/12/2021, 08:39 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Faktor keamanan 

Ibarat pisau bermata dua, di balik sejumlah keuntungan yang ditawarkan, bank digital juga memiliki potensi risiko merugikan.

Keamanan menjadi aspek utama yang disoroti oleh banyak pihak terkait keberadaan bank digital. Dengan ragam kemudahan yang ditawarkan, potensi kejahatan siber yang merugikan nasabah bank digital sangat lah nyata.

Pasalnya, berbeda dengan bank konvensional yang menggunakan serangakain proses fisik dengan manusia, seperti registrasi, tanda tangan, sampai dengan cap basah, bank digital justru menghapuskan proses-proses itu, dan menggantikannya dengan teknologi.

OJK sempat menyatakan, potensi kejahatan siber yang terjadi di sektor perbankan mengalami peningkatan, seiring dengan percepatan adopsi teknologi informasi. Bahkan, selama pandemi Covid-19, satu dari empat serangan siber atau 25,3 persen disebut terjadi di sektor jasa keuangan.

Untuk mengatasi hal tersebut, bank pun berinisiatif menggelontorkan biaya investasi atau capital expenditure (capex) yang lebih besar untuk pengembangan teknologi informasi.

Selain itu, melalui serangkaian trial and error bank secara aktif melakukan penyesuaian terhadap fitur-fitur aplikasi atau platform perbankannya. Penerapan sistem keamanan berlapis hingga meminimalkan akses aplikasi diterapkan oleh bank dalam layanan digitalnya.

Bank juga rajin bekerjasama dengan perusahaan atau penyelenggara teknologi informasi terkemuka, untuk memperkuat layanan teknologinya. Kolaborasi dilakukan dengan berbagai jenis perusahaan, mulai dari perusahaan infrastruktur teknologi hingga penyedia layanan cloud system.

Pada saat bersamaan, bank dan para pihak terkait secara berkelanjutan melakukan edukasi kepada masyarakat, terkait kejahatan siber. Ini terus dilakukan, sebab kesalahan nasabah menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kejahatan siber.

Sebuah hasil studi yang dilakukan oleh bank swasta dalam negeri menunujukan, sebagian besar masyarakat masih belum mengetahui modus kejahatan siber rekayasa sosial. Hal ini menjadi bukti nyata pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait keamanan data pribadi.

Baca juga: Ingat, Bunga Bank Digital Memang Tinggi, tapi Tak Semua Simpanan Nasabah Dijamin LPS...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com