Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Pupuk Indonesia Capai 12,2 Juta Ton di 2021

Kompas.com - 05/01/2022, 18:13 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) memproduksi pupuk sebanyak 12,235 juta ton di sepanjang 2021. Realisasi itu setara 100,01 persen dari rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) yang sebesar 12,234 juta ton.

"Pencapaian ini berkat kerja keras para insan Pupuk Indonesia Grup yang selalu menjaga pabrik agar beroperasi secara optimal," ujar Direktur Produksi Pupuk Indonesia Bob Indiarto dalam keterangannya, Rabu (5/1/2022).

Adapun total produksi pupuk tersebut terdiri dari Urea sebesar 7,967 juta ton, NPK sebesar 3,169 juta ton, SP-36 sebesar 325,13 ribu ton, ZA sebesar 759,1 ribu ton, dan ZK sebesar 14.024 ton.

Baca juga: Pupuk Indonesia Permudah Kios Jual Pupuk dengan Teknologi Digital RMS

Realisasi produksi pupuk itu berasal dari lima anak perusahaan yakni PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kaltim, dan PT Pupuk Iskandar Muda.

Bob menjelaskan, capaian target produksi di 2021 didorong implementasi sistem manajemen manufacturing excellence dan sistem digital fertilizer, guna memonitor seluruh aspek penunjang kinerja pabrik serta menunjang kinerja produksi.

"Seperti peningkatan efisiensi bahan baku dan biaya pemeliharaan, meningkatkan reliability, serta menurunkan angka shutdown di pabrik," jelas dia.

Selain pupuk, lanjut Bob, perseroan juga mencatatkan produksi non pupuk sebesar 7,288 juta ton di 2021 atau setara 101,82 persen dari RKAP yang ditetapkan 7,155 juta ton.

Adapun rinciannya amoniak sebesar 6,149 juta ton, asam sulfat 881.600 ton, asam fosfat 191.900 ton, ALF3 7.273 ton, HCL 15.878 ton, dan CO2 42.425 ton.

Dengan begitu, total produksi Pupuk Indonesia baik pupuk maupun non pupuk mencapai 19,523 juta ton atau 100,69 persen dari target 19,389 juta ton.

Ia pun mengapresiasi lima anak perusahaan Pupuk Indonesia yang telah menjaga produktivitas khususnya di sepanjang tahun lalu.

"Ke depan kami akan tetap meningkatkan produktivitas demi mendukung program ketahanan pangan nasional," pungkas Bob.

Baca juga: Petani Sawit Keluhkan Tingginya Harga Pupuk Nonsubsidi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 DI Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 DI Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com