Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta di Balik Proyek Rel Kereta Api Layang Terpanjang Solo-Semarang

Kompas.com - 09/01/2022, 16:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Ground Breaking Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Solo Balapan – Kalioso dan Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Joglo Kota Surakarta dilakukan pada Sabtu (8/1/2022) lalu. 

Proyek rel ganda kereta api Solo - Semarang fase 1 ini memiliki panjang 10 kilometer spoor (Km'sp), yang sekitar 1,8 Km'sp-nya akan dibangun secara layang (elevated) oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Berikut fakta-fakta di balik proyek rel layang terpanjang di Indonesia tersebut. 

Baca juga: Proyek Rel Kereta Api Layang Terpanjang di Indonesia Resmi Dimulai

1. Untuk atasi kemacetan di Solo

Proyek ini merupakan rel layang terpanjang di Indonesia, yang diharapkan dapat mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang Simpang Joglo, Solo.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, jalur kereta di Simpang Joglo ini memiliki frekuensi pergerakan kereta api yang cukup padat, karena dilintasi oleh tiga jenis kereta yaitu: Kereta Jarak Jauh (penumpang dan barang) Kereta Bandara Adi Sumarmo (BIAS) Kereta Komuter Solo-Jogja.

Baca juga: Menhub Pertimbangkan Usulan Gibran Kembangkan Jalur KRL Solo-Yogyakarta

Adanya Simpang Joglo membuat headway (waktu kedatangan) kereta api menjadi lebih dari 30 menit. Dengan dibangunannya rel layang diharapkan headway kereta api turun signifikan menjadi kurang dari 15 menit.

“Lalu lintas di Simpang Joglo ini sangat padat dan menjadi titik kemacetan. Dengan adanya penataan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah lalu lintas jalan dan pergerakan kereta api,” ucap Budi Karya.

Baca juga: Kontraktor China Ikut Garap Proyek Bandara Baru di Bali Utara

2. Atasi banjir di Simpang Joglo, jadi ikon baru kota Solo

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjelaskan, dengan dimulainya pekerjaan penataan Simpang Joglo, pihaknya telah mengantisipasi dampak lalu lintas dan dampak sosial dengan baik, dengan melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat sekitar.

“Penataan ini juga bisa mengatasi banjir, karena nantinya akan dibangun drainase menuju sungai Kalianyar. Penataan Simpang Joglo ini akan menjadi ikon baru di kota Solo,” ujar Gibran.

Baca juga: Mengapa Angkasa Pura II Pilih Gandeng Asing Kembangkan Bandara Kualanamu?

 

3. Desain konstruksi jembatan pakai kearifan lokal

Desain konstruksi jembatan rel layang mengadopsi kearifan lokal yang ada kota Solo yaitu Batik Sidomukti, Pasar Klewer dan Keraton.

4. Dibangun dengan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

Proyek rel ganda KA Solo Balapan - Kalioso sepanjang 10 Km'sp, dibangun dengan biaya sekitar Rp 920 miliar yang berasal dari rupiah murni dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Ditargetkan, pembangunannya selesai pada akhir tahun 2023.

5. Ada proyek underpass di sekitarnya

Ada pula pembangunan underpass jalan nasional yang menghubungkan antara Jalan Ki Mangunsarkoro dan Jalan Sumpah Pemuda yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.

 

6. Pembebasan lahan dilakukan 2 pemda

Selanjutnya, pembebasan lahan jalan provinsi dan kabupaten/kota oleh Pemprov Jateng dan Pemkot Solo.

Menhub Budi Karya optimis, dengan adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, pembangunan akan berjalan dengan baik.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengamini apa yang disampaikan Menhub bahwa dengan gotong royong dan kerja sama yang baik antar pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, dan unsur terkait lainnya, maka pembangunan akan berjalan dengan lancar.

“Kerja sama yang baik ini sudah teruji di Jawa Tengah. Misalnya pembangunan Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Jend Besar Soedirman di Purbalingga,” kata Ganjar.

Sebagai informasi, sejumlah pejabat hadir langsung ke Simpang Joglo untuk melakukan Ground Breaking Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Solo Balapan – Kalioso dan Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Joglo Kota Surakarta sebagai tanda dimulainya pekerjaan pada Sabtu (8/1/2022).

Mereka adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, dan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian.

(Penulis : Muhammad Choirul Anwar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com