Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Menguat

Kompas.com - 10/01/2022, 09:26 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif dan cenderung melemah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (10/1/2022). Berbeda dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Dibuka negatif, IHSG sempat merangkak naik ke teritori positif, namun sesaat kemudian kembali terpeleset ke zona merah.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.694,44 atau turun 6,87 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.701,31.

Sebanyak 188 saham melaju di zona hijau dan 209 saham di zona merah. Sedangkan 197 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 656,65 miliar dengan volume 1,43 miliar saham.

Baca juga: IHSG Bakal Lanjut Melaju? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 0,72 persen, Shanghai Komposit melemah 0,08 persen, dan Strait Times 1,04 persen.

Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu merah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,01 persen, S&P 500 melemah 0,41 persen, dan Nasdaq turun 0,96 persen.

Sebelumnya, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low mengindikasikan potensi penguatan jangka pendek yang masih didorong oleh kenaikan harga komoditas.

“IHSG diprediksi menguat. Namun perlu diwaspadai pergerakan masih dibayangi rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga lebih cepat sehingga instrument investasi yang rendah risiko akan lebih diminati,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.04 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.331 per dollar AS, atau naik 20 poin (0,14 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.350 per dollar AS.

Baca juga: Presiden Bukalapak Beberkan Alasan Beli Saham Allo Bank Senilai Rp 1,19 Triliun

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun rupiah mengalami penguatan di pagi hari, namun masih berpotensi tertekan karena penyebaran Covid-19 varian Omicron terus meninggi di dunia termasuk di Indonesia.

Meskipun hanya menimbulkan gejala ringan, tapi tingkat penyebaran yang tinggi tetap diwaspadai pelaku pasar kalau-kalau menimbulkan gejolak di perekonimian. Di sisi lain, membaiknya indeks saham Indonesia mungkin bisa menahan pelemahan rupiah karena capital inflow yang masuk.

“Nilai tukar rupiah mungkin tertekan hari ini terhadap dollar AS karena sentimen pengetatan moneter the Fed dan penyebaran Covid-19 yang meninggi di dunia,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.400 per dollar AS hingga Rp 14.330 per dollar AS.

Baca juga: 5 Saham Paling Cuan di Pekan Pertama 2022

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com