BNI Bakal Sulap Bank Mayora Jadi Bank Digital UMKM

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berencana mengakuisisi Bank Mayora melalui penerbitan saham baru dan pembelian saham lama dari pemegang saham sebelumnya.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan, nantinya Bank Mayora akan diubah menjadi bank digital yang fokus bergerak pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Baca juga: Bank Mayora Bakal Diakuisisi BNI, Bagaimana Nasib Karyawannya?

Ia mengakui, perseroan saat ini belum maksimal menggarap segmen UMKM. Oleh karenanya, bank digital yang diproyeksi memiliki biaya operasional lebih rendah, dapat memaksimalkan potensi segmen tersebut.

"Untuk UMKM ini besar sekali potensinya, luar biasa, yang saat ini masih banyak sekali segmen UMKM yang belum kita garap secara optimal," kata Royke, dalam konferensi pers virtual, Rabu (26/1/2022).

Baca juga: BNI Bakal Akuisi 63,9 Persen Saham Bank Mayora

Lebih lanjut Royke menilai, melalui kerja sama dengan induk usaha Bank Mayora saat ini PT Mayora Inti Utama, BNI memiliki modal yang kuat untuk mengembangkan ekosistem digital UMKM.

Adapun proses akuisisi dan transformasi Bank Mayora masih akan melalui serangkaian proses bisnis, mulai dari pembahasan kerja sama dengan perusahaan teknologi, penyiapan branding bank digital, hingga penyiapan business model.

"Tahun ini mudah-mudahan (bank digital BNI) sudah bisa masuk ke pasar," ujar Royke.

Baca juga: Laba Bersih BNI 2021 Naik 3 Kali Lipat Jadi Rp 10,89 Triliun

Asal tahu saja, BNI efektif mengakuisi 63,92 persen saham Bank Mayora yang ditargetkan pada Mei 2022. 

Skema akuisisi dilakukan dengan membeli saham yang sudah ada yang dimiliki  International Finance Corporation (IFC) dan mengambil alih saham baru yang akan diterbitkan Bank Mayora sebanyak 1.029.151.550 yang mewakili 54,9 persen dari saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. 

Setelah pengambilalihan rampung, BNI akan menggengam sekitar 1,19 miliar saham Bank Mayora atau mewakili 63,92 persen dari total saham yang ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora. Sementara Mayora Inti Utama tersisa 36,08 persen.