Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
KILAS

Mentan SYL Berupaya Perluas Budi Daya Padi IP 400 di Bulukumba Menjadi 2.000 Hektar

Kompas.com - 07/02/2022, 09:55 WIB

Pertanian kita jangan lagi seperti dulu, tapi harus naik kelas. Bila perlu kita ekspor beras dari Bulukumba,” ucapnya.

Oleh karena itu, sebut SYL, kualitas rice milling unit (RMU) atau penggilingan padi harus naik kelas dengan kapasitas penggilingan naik dan menghasilkan beras berkualitas tinggi.

Dengan begitu, produksi beras ke depan tak hanya untuk mencukupi kebutuhan sendiri tetapi juga ekspor.

Baca juga: Desa Ara di Bulukumba Sulsel Bakal Punya Wisata Kapal Phinisi

"Saya pun dukung pakai dana kredit usaha rakyat (KUR). Kita tidak boleh manja-manja dengan bantuan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak cukup. Petani harus berpikir dan bertindak maju," ujar SYL.

Tak hanya padi, ia pun mendorong kemajuan pertanian Bulukumba, yakni budi daya komoditas strategis dan unggulan lainnya, seperti kelapa, sapi, kopi, dan jagung.

Selain itu, kata dia, mekanisasi pertanian pun harus didorong termasuk fasilitas dana KUR yang lebih besar.

"Bantuan harus kami fokuskan dalam skala ekonomis dulu yang jelas memberikan hasil. Bulukumba punya potensi lahan kelapa 13.000 ha. Kami fokuskan dulu bantuan pengembangannya 2.000 ha berikut kami bangun hilirisasinya," ucap SYL.

Penyelamat pertumbuhan ekonomi Bulukumba

Pada kesempatan yang sama, Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf mengatakan, dukungan Kementerian Pertanian (Kementan) di sektor pertanian menjadi penyelamat pertumbuhan ekonomi Bulukumba.

Oleh karena itu, pihaknya dan masyarakat Bulukumba sangat mengapresiasi bantuan Kementan. Mereka berharap Kementan dapat memberikan perhatian yang lebih besar lagi untuk kemajuan sektor pertanian.

Baca juga: Kementan Optimistis Embung di Tabanan Bisa Tingkatkan Produktivitas Petani

"Berdasarkan data, nilai, dan kontribusi sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi dari 2015 sampai 2020, sektor ini memberikan kontribusi terbesar dalam perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),” ujar Andi Muchtar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+