Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Negara G20, Jokowi: Dalam Situasi yang Seperti Ini Bukan Saatnya untuk Rivalitas...

Kompas.com - 17/02/2022, 10:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta kerja sama negara anggota G20 untuk tidak membuat ketegangan baru atau saling serang saat pemulihan ekonomi terjadi usai dilanda pandemi Covid-19.

Pasalnya, dunia baru bisa pulih jika seluruhnya belum pulih. Tidak ada satu negara pun, termasuk negara maju, yang bisa menghentikan pandemi jika tidak berkolaborasi.

Hal ini diungkapkan Jokowi dalam pembukaan Pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (1st Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting/FMCBG) negara-negara G20 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (17/2/2022).

Baca juga: Di Forum G20, RI Ajak Negara Lain Perkecil Penggunaan Dollar AS

"Dalam situasi yang seperti ini, bukan saatnya untuk rivalitas, bukan saatnya untuk membuat ketegangan baru yang mengganggu pemulihan dunia apalagi yang membahayakan keselamatan dunia sebagaimana yang terjadi di Ukraina saat ini," kata Jokowi dalam acara pembukaan pertemuan tersebut.

Jokowi mengungkapkan, kebangkitan satu kawasan akan membangkitkan kawasan yang lainnya. Sebaliknya, keruntuhan satu kawasan akan ikut meruntuhkan kawasan yang lainnya.

Oleh karena itu dia meminta negara-negara G20 berkolaborasi serta menghentikan rivalitas dan ketegangan.

"Kita harus fokus untuk bersinergi, untuk berkolaborasi menyelamatkan dan membangkitkan dunia tempat kita hidup untuk segera bangkit kembali, pulih kembali," ucap Jokowi.

Jokowi lantas meminta negara anggota G20 untuk berkolaborasi dalam berbagai bidang.

Baca juga: Kekhawatiran Geopolitik Rusia-Ukraina Memanas Buat Harga Emas Dunia Naik

Dari sisi ketahanan pangan, kolaborasi negara G20 dilakukan mulai dari pengendalian inflasi, mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga pangan, mengatasi kelangkaan kontainer rantai logistik lainnya, dan mencegah terjadinya kelaparan.

Di sisi lain, melakukan transformasi untuk mempercepat transisi menuju ekonomi baru, mempercepat transformasi digital yang merata dan terjangkau, dan mendukung kebangkitan UMKM.

"Pertemuan antar menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara-negara G20 ini pasti bisa merumuskan langkah-langkah kebijakan fiskal dan moneter yang saling bersinergi antar negara untuk menyelesaikan permasalahan kita bersama," tandas Jokowi.

Baca juga: G20, Pemerintah: Kami Ingin Memberikan Sense bahwa Kita Perlu Pulih Bersama

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com