Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Emisi Karbon Dunia Turun 6,4 Persen gara-gara Pandemi Covid-19

Kompas.com - 22/02/2022, 14:50 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pandemi Covid-19 berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon.

Pada tahun 2020 saat masa awal pandemi, jumlah emisi karbon yang berkurang mencapai 6,4 persen secara global. Bendahara negara ini mengungkapkan, jumlah tersebut setara dengan 2,3 miliar ton karbon dioksida (CO2) yang mengalami penyusutan.

"Akibat pandemi Covid-19 karena aktivitas ekonomi seluruh masyarakat di dunia juga mengalami restriksi atau penurunan, maka dampaknya terhadap climate change ternyata cukup baik, yaitu turunnya emisi CO2 secara global sebesar 6,4 persen," kata Sri Mulyani dalam webinar, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Ambisi RI Kurangi Emisi Karbon Sampai 2030, Sri Mulyani: Butuh Rp 3.461 Triliun

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga menuturkan, emisi karbon juga kembali meningkat ketika ekonomi mulai pulih di tahun 2021. Sepanjang Januari-Mei 2021, emisi global kembali melonjak lebih tinggi daripada sebelum Covid-19, dikontribusi oleh sektor energi, industri, dan residensi.

"Ini artinya dalam periode recovery tahun 2021 kemarin di mana semuanya berupaya ikhtiar karena kondisi ekonomi harus dipulihkan, namun pemulihan ini juga berkonsekuensi kepada kenaikan jumlah emisi karbon melebihi periode 2019," ucap dia.

Menurut Sri Mulyani, berbanding terbaliknya pemulihan ekonomi dengan penurunan emisi karbon menjadi satu tantangan bagi dunia untuk mampu mendesain pemulihan ekonomi yang lebih hijau.

Baca juga: Sri Mulyani Beberkan 3 Negara yang Terbelit Utang Parah

Dia tidak ingin masyarakat dunia harus memilih antara pemulihan ekonomi dan penurunan emisi karbon.

Menyelamatkan manusia dan dunia hendaknya berjalan beriringan, yakni dengan membuat strategi untuk melaksanakan pembangunan dan kegiatan ekonomi, tetapi dengan konsekuensi emisi CO2 yang lebih rendah.

"Yang diinginkan dunia, masyarakat bisa melaksanakan kegiatan ekonomi. Dan untuk negara berkembang maupun emerging country seperti Indonesia tetap bisa dilaksanakan program pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat, namun bisa menurunkan CO2 dalam rangka menghindari konsekuensi katastropik," tandas Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani: Saat Dunia Menghadapi Pandemi, Kenyataan Pahit Muncul...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com