Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Delegasi G20, Sri Mulyani: Selamat Datang, Jakarta Sangat Hijau

Kompas.com - 17/02/2022, 11:41 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral pertama (1st Finance Ministers and Central Bank Governors/FMCBG Meetings) dalam presidensi G20 Indonesia dibuka hari ini, Kamis (17/2/2022).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyambut jajaran menteri keuangan dan gubernur bank sentral yang hadir secara fisik tersebut. Sri Mulyani meminta kepada mereka untuk menikmati Jakarta karena Ibu Kota RI termasuk kota hijau.

"Dengan senang hati saya menyambut Anda semua di sini pada pertemuan 1st FMCBG di bawah kepemimpinan Indonesia tahun 2022. Saya harap Anda akan menikmati masa tinggal Anda di Jakarta. Jakarta sangat hijau," kata Sri Mulyani dalam pertemuan tersebut.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Covid-19 Bukan Pandemi Terakhir, Negara G20 Harus Siap-siap

Bendahara negara ini mengaku senang sebagian delegasi negara anggota G20 mampu hadir fisik di Jakarta, sementara yang lainnya hadir secara virtual karena terkendala pandemi Covid-19.

Dia berharap, para delegasi yang hadir bisa menikmati Kota Jakarta. Sementara yang belum mampu hadir, akan hadir pada pertemuan-pertemuan FMCBG di Indonesia selanjutnya.

"Saya berharap Anda semua menikmati keramahan kami. Bagi Anda yang bergabung secara virtual, kami berharap dapat menghadiri pertemuan di Indonesia dalam waktu dekat," ucap Sri Mulyani.

Adapun dalam pertemuan FMCBG pertama, negara anggota G20 akan membahas risiko dari normalisasi kebijakan fiskal dan moneter. Seluruh negara tersebut bakal berdiskusi untuk mencari cara keluar (exit strategy) yang aman tanpa melukai negara lainnya.

Sri Mulyani berharap, presidensi G20 Indonesia mampu mempromosikan kolaborasi dan kerja sama yang kuat sehingga seluruh dunia bisa pulih bersama-sama. Pasalnya, pandemi tidak akan usai bila masing-masing negara bergerak sendiri-sendiri.

Saat ini saja, pemulihan ekonomi global belum merata. Sebab, ada beragam faktor di dunia global yang mempengaruhi kecepatan pemulihan ekonomi.

"Sejak terakhir kali kita bertemu, ekonomi global terus pulih. Tetapi ada faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pemulihan," ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Sambut Forum G20, Jokowi: Winter yang Berat Benar-benar Datang...

Lebih lanjut dia mengatakan, faktor yang memperlambat pemulihan ekonomi, antara lain harga pangan dan energi yang lebih tinggi, potensi kenaikan suku bunga, dan ancaman varian Covid-19 yang baru, serta gangguan rantai pasok.

Lalu, bencana alam akibat perubahan iklim, dan meningkatnya ketegangan politik antar negara. Pada tahun 2022, IMF memprediksi, pertumbuhan ekonomi global melemah menjadi 4,4 persen setelah tumbuh 5,9 persen di tahun 2021.

"Seperti yang selalu kami katakan, ekonomi global telah pulih tetapi yang pasti proses pemulihan ini tidak merata dan tidak mudah," tandas Sri Mulyani.

Baca juga: Di depan 2 Bos Bank Sentral, Sri Mulyani Ungkap RI Gelontorkan Rp 656,3 Triliun buat Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com