Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Konflik Rusia-Ukraina Terus Memanas, Ada Potensi Harga Emas Melonjak ke 2.000 Dollar AS

Kompas.com - 26/02/2022, 20:02 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang semakin memanas membuat tren harga emas meningkat. Terlebih ketika Rusia mulai menyerang Ukraina pada Kamis (24/2/2022) harga emas dunia melonjak ke level 1.976 dollar AS per troy ounce.

Begitu pula pada pasar nasional, emas Antam tercatat dari awalnya dibuka pada level Rp 974.000 per gram hingga ditutup pada level Rp 994.000 per gram atau naik hingga Rp 20.000 per gram.

Namun, kini harga emas mulai menyusut setelah Amerika Serikat (AS) dan Eropa mengumumkan pemberian sanksi ekonomi kepada Rusia. Pasar menjadi lebih tenang karena AS tidak merespon invasi Rusia ke Ukraina dengan tindakan militer.

Baca juga: Turun Lagi, Harga Emas Antam Menyusut Rp 6.000 Hari Ini

Pada pasar global, harga emas di pasar spot pada penutupan perdagangan Jumat (25/2/2022) menjadi di level 1.889,34 dollar AS per troy ounce. Sementara harga emas Antam menyusut Rp 969.000 per gram pada hari ini, Sabtu (26/2/2022).

Lalu apakah ada potensi harga emas kembali menguat?

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, ada potensi untuk emas kembali menguat bahkan tembus ke level 2.000 dollar AS per troy ounce. Hal itu terjadi bila memanasnya konflik Rusia-Ukraina terus berlanjut.

"Kalau ini terus berlanjut kemungkinan ini akan melewati 2.000 dollar AS per troy ounce," ujarnya kepada Kompas.com dikutip Sabtu (26/2/2022)..

Ia menjelaskan, jika Rusia bisa menguasi ibu kota Ukraina, Kiev dalam waktu 5 hari seperti yang direncanakan, maka emas berpotensi untuk melemah kembali. Sebab artinya peperangan mereda.

Baca juga: Pasar Lebih Tenang Usai Serangan Rusia ke Ukraina, Harga Emas Dunia Kini Menyusut

Sebaliknya, jika dalam beberapa hari ke depan Ukraina mampu mempertahankan negaranya tak dikuasai Rusia, maka artinya perang masih berpotensi berlanjut. Kondisi itu akan membuat pasar kembali menaruh minat pada emas sebagai aset aman (safe haven).

"Jadi ada dua kemungkinan, kalau sampai hari Minggu pasukan Rusia tidak bisa menguasai Kiev, berarti ada perlawanan keras dari pasukan militer Ukraina dan di hari Senin harga emas ini akan naik atau melambung," papar Ibrahim.

Menurut dia, jika kondisi geopolitik Rusia-Ukraina terus memanas maka harga emas berpotensi menguat hingga ke level 2.150 dollar AS per troy ounce atau untuk Antam bisa tembus di atas Rp 1 juta per gram.

"Biasanya kalau situasi memanas (geopolitik), inflasi AS tinggi, dan bank sentral AS tidak jadi naikkan suku bunga acuan maka itu potensinya bisa mencapai 2.150 dollar AS per troy ounce," tutup Ibrahim.

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Mengancam Ketahanan Pangan Global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com