Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Beralih ke Kripto, Harga Bitcoin Tembus Rp 631,4 Juta Per Keping

Kompas.com - 02/03/2022, 10:40 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar aset kripto atau cryptocurrency masih melanjutkan penguatannya pada sesi perdagangan pagi hari ini, Rabu (2/3/2022). Tren penguatan ini selaras dengan anjloknya mata uang Rusia, rubel.

Banyak investor memilih beralih dari rubel ke aset kripto. Pasalnya, meskipun memiliki volatilitas tinggi, kripto dinilai lebih tahan terhadap tensi geopolitik antar negara.

Dengan adanya peralihan tersebut, kripto-kripto besar terpantau terus menguat. Bitcoin misalnya, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini harganya menguat 2,21 persen pada sesi perdagangan pagi hari ke level 44.029 dollar AS, atau setara Rp 631,4 juta per keping.

Baca juga: Badan Pangan Nasional Minta BUMN Percepat Masuknya Pasokan Daging Sapi

Bukan hanya bitcoin, peralihan menuju kripto juga turut mendongkrak kripto raksasa lainnya, ethereum. Pada sesi perdagangan pagi hari, ethereum masih menguat 0,5 persen ke level 2.926 dollar AS per keping.

Lembaga penelitian Arcane menyatakan, sebenarnya sebagian besar orang lebih memilih untuk beralih ke kripto jenis tether ketimbang bitcoin. Pasalnya, tether dikenal dengan kripto yang stabil dengan harga setara 1 dollar AS.

"Di tengah kondisi pasar saat ini, saya tidak kaget melihat investor, di Rusia setidaknya, mencari koin yang stabil. Ini adalah tentang bagaimana mereka menyelamatkan dana mereka, bukan investasi," ujar Kepala Riset Arcane, Bendik Schei, seperti dikutip CNN, Rabu.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Bikin Harga Minyak Dunia Kian Mendidih, Kini Sentuh 107 Dollar AS Per Barrel

Sebagaimana diketahui, berbagai sanksi yang dijatuhkan oleh "Negara Barat" kepada Rusia telah membuat nilai tukar mata uang rubel merosot. Bahkan, pada awal pekan ini, rubel sempat anjlok ke level 104 rubel per dollar AS.

Selain itu, Uni Eropa telah membekukan aset bank sentral Rusia, dengan tujuan memutus akses pendanaan Rusia. Dengan dibekukannya aset bank sentral, Rusia tidak mampu mengakses aset dalam bentuk dollar AS untuk meredam dampak penurunan nilai tukar rubel.

Baca juga: Bitcoin dkk Lanjutkan Penguatan, Cek Harga Kripto Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com