JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (11/3/2022). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.880,62 atau turun 43,38 poin (0,63 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.924.
Sebanyak 176 saham melaju di zona hijau dan 200 saham di zona merah. Sedangkan 181 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,3 triliun dengan volume 2,1 miliar saham.
Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Lagi? Simak Rekomendasi Sahamnya
Bursa Asia merah dengan penurunan Nikkei 2,37 persen, Shanghai Komposit 1,16 persen, Strait Times 0,06 persen, dan Hang Seng Hong Kong 3,05 persen.
Wall Street pagi ini ditutup merah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,34 persen, S&P 500 melemah 0,4 persen, dan Nasdaq Komposit turun 0,9 persen.
Sebelumnya, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal formasi candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic membentuk goldencross.
“Pola ini mengindikasikan potensi penguatan namun volume cukup rendah sehingga penguatan diperkirakan hanya bersifat sementara,” kata Dennies dalam rekomendasinya.
Baca juga: IHSG Ditutup Menguat, Bagaimana dengan Rupiah?
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.03 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.308 per dollar AS, atau turun 32 poin (0,22 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.276 per dollar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina gagal tercapai. Rusia juga masih akan melanjutkan invasi di Ukraina hingga tujuannya tercapai.
“Nilai tukar rupiah berpotensi berbalik melemah hari ini dengan hasil negosiasi Ukraina dan Rusia yang tidak menemui kesepakatan kemarin di Turki. Dan perang ini juga terus mendorong kenaikan harga komoditi dan kenaikan inflasi yang bisa menekan pertumbuhan ekonomi global,” kata Ariston.
Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak melemah pada kisaran Rp 14.350 per dollar AS sampai dengan Rp 14.250 per dollar AS.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.