Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2021, Laba Bersih Bank Permata Naik 71 Persen Menjadi Rp 1,2 Triliun

Kompas.com - 15/03/2022, 13:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Permata Tbk atau PermataBank dengan kode emiten BNLI membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,2 triliun, meningkat secara signifikan sebesar 71 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 722 miliar.

Direktur Utama PermataBank Chalit Tayjasanant mengatakan, tahun 2021 merupakan tahun yang baik bagi PermataBank. Namun, PermataBank mampu memperkuat kapabilitas digital dengan beberapa inisiatif digital baru, kerja sama strategis dan peluncuran teknologi blockchain untuk trade transactions yang pertama di pasar.

Baca juga: Kode Bank Permata dan Permata Syariah untuk Transfer Antarbank

Di sisi lain, Chalit mengungkapkan, dukungan berkesinambungan dari pemegang saham, Bangkok Bank, dan kepercayaan nasabah memegang peranan penting dalam komitmen PermataBank untuk menjadi bank universal.

“Dengan pencapaian saat ini, kami yakin dapat menjadi waralaba deposito dan wealth terkemuka, mitra ekosistem pilihan bagi pelaku bisnis dan teknologi, serta pemimpin dalam layanan digital-first perbankan di Indonesia di tahun mendatang,” kata Chalit secara virtual, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: BCA dan Bank Permata Masih Minati Pembiayaan Batu Bara, di Tengah Isu Perubahan Iklim

PermataBank juga membukukan aset sebesar Rp 234 triliun atau tumbuh 18,5 persen Year-on-Year (YoY). Penyaluran kredit tumbuh 6,2 persen YoY menjadi sebesar Rp 125,5 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan kredit Korporasi sebesar 12 persen YoY dan pertumbuhan KPR sebesar 22 persen YoY.

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah bertumbuh sebesar 24 persen YoY terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan tabungan dan giro sebesar 30 persen sejalan dengan strategi Bank untuk memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang.

Sejalan dengan ini, rasio CASA Bank mengalami peningkatan menjadi 54 persen , lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar 51 persen . PermataBank membukukan Pendapatan Operasional sebesar Rp 10,1 triliun atau tumbuh sebesar 11 persen YoY sehingga Laba Operasional sebelum Pencadangan tumbuh sebesar 24 persen YoY menjadi sebesar Rp 4,7 triliun.

Pertumbuhan Pendapatan Operasional dikontribusikan oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 17 persen sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit di tahun 2021. Hal ini juga mencerminkan pengelolaan dana, baik simpanan nasabah maupun dana setoran modal dari pemegang saham, dapat dikelola secara optimal.

PermataBank juga tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan mengingat dampak pandemi yang masih terus berlanjut dan secara tidak langsung telah menyebabkan peningkatan risiko kredit inheren. Hal ini tercermin dalam peningkatan rasio NPL gross di bulan Desember 2021 menjadi 3,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,9 persen.

“Rasio NPL yang terjaga sejalan dengan kebijakan Bank untuk membukukan pencadangan kerugian kredit secara pruden dalam mengantisipasi potensi kerugian kredit. Rasio NPL coverage Bank dipertahankan secara mencukupi di kisaran 227 persen,” tambah Chalit.

Sebagai bagian dari Bangkok Bank Group yang merupakan bank korporasi terkuat di Thailand, PermataBank berupaya terus mempercepat pertumbuhannya dengan memanfaatkan kolaborasi dengan skala dan keahlian Bangkok Bank, meningkatkan share of wallet Bank dalam pengelolaan trade & cash, memenangkan klien korporat dan konglomerasi baru di Indonesia, serta terus membangun hubungan yang baik melalui pertumbuhan kredit yang pruden dan sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com