Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Menjadi Kaya dengan Berwirausaha adalah Mulia

Kompas.com - 24/03/2022, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kepuasan dan kebebasan pribadi yang disebut Hisrich dan kawan-kawan bisa jadi makna kebahagiaan yang ingin digapai sang wirausaha lebih dari sekadar imbalan uang.

Karakter awal yang harus dimiliki agar proses dapat berjalan efektif adalah sikap proaktif, tidak pasif apalagi berpasrah diri menunggu takdir.

Proaktif adalah awal seseorang untuk kreatif, inovatif, berani mengambil risiko yang terukur dan menghadapinya dengan penuh semangat pantang menyerah.

Titik awal berwirausaha

Merujuk pada pendekatan Lean Canvas dari Eric Ries dan Ash Mauriya (2012), awal dari kewirausahaan adalah peluang dari masalah yang dihadapi pelanggan yang dituju (customer segment problem).

Tugas utama wirausaha adalah mengidentifikasi masalah tersebut dan memberikan solusi yang berdampak luas bagi masyarakat.

Bukan menghitung modal yang diperlukan lalu mengkalkulasi kira-kira berapa lama akan kembali modal (break even point) dan meraup untung besar.

Problem konsumen yang dimaksud adalah sesuatu yang dirasa mengganggu, menghambat, menantang, berisiko, ketika konsumen akan, sedang atau setelah mengkonsumsi suatu produk atau menjalankan suatu aktivitas jasa.

Wirausaha harus memberikan solusi atas masalah tersebut yang lebih dari sekadar ketidaknyamanan.

Masalah yang sungguh mengganggu dan konsumen menaruh perhatian, tetapi bernilai ekonomis bagi wirausaha. Maka itulah wirausaha disebut sebagai problem solver atau solution provider.

Seorang problem solver, pasti memberikan kegembiraan bagi konsumen. Memberikan kesenangan, kelegaan, dan kedamaian (peace of mind).

Syukur-syukur tidak hanya kepada konsumen yang dituju, tetapi juga masyarakat secara luas. Bukankah itu sesuatu yang mulia, daripada sekadar fokus untuk mencari untung semata?

Ingat, awal dari kejahatan adalah hanya berpikir uang, uang, dan uang saja atau harta, harta, dan harta saja di dalam benak pikiran. Memuliakan uang dan harta. Bukan itu.

Jalan menjadi kaya

Mengutip kata-kata Deng Xiaoping tokoh pembaru ekonomi modern di China sekitar empat dekade silam, ”Menjadi kaya itu mulia” maka hal yang serupa juga terjadi bila menjadi kaya dengan berwirausaha melalui proses yang runtut dengan hasil yang riil untuk menyenangkan bahkan membahagiakan konsumen.

Jika semua wirausaha berlaku sama, memegang integritas, masyarakat akan sejahtera. Surga dunia seperti nyata adanya, bukan sekadar mimpi belaka.

Daripada mencari jalan instan untuk menjadi kaya, jika memang itu dirasa sarana untuk menggapai tujuan hidup, memilih berproses menjadi wirausaha adalah sesuatu yang terhormat.

Bukankah menjadi kaya dengan berwirusaha adalah mulia? Menyitir lirik lagu Ebiet G. Ade, “Berita kepada Kawan”, beliau akan berdendang, ”Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang, ….”

*Frangky Selamat, Dosen Tetap Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Tarumanagara, Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com