Berdasarkan data dari PT KAI, total nilai investasi reaktivasi ini sebesar kurang lebih Rp 352 miliar, yang mencakup pembangunan kembali jalur sepanjang 19,063 kilometer dari Garut ke Cibatu, serta pembangunan 3 stasiun Stasiun Garut, Wanaraja, dan Pasirjengkol.
Keindahan Kabupaten Garut yang bisa disaksikan di sepanjang jalur kereta api Cibatu-Garut ini memang sudah cukup terkenal bahkan sejak era kolonial.
Salah satu cerita legendaris mengenai keindahan jalur ini adalah ketika komedian Charlie Chaplin berkunjung ke Garut menggunakan kereta api.
Kabupaten Garut juga kemudian dikenal dengan julukan Swiss van Java dengan panorama pegunungannya yang indah dan sulit ditemukan di tempat lain di dunia.
Reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut merupakan bagian dari rencana pengembangan jaringan dan layanan kereta api sebagaimana diatur dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional.
Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perkeretaapian (DJKA) menugaskan PT KAI untuk melakukan penyelenggaraan prasarana perkeretaapian umum lintas Cibatu – Garut yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 50 Tahun 2020.
Sejumlah langkah yang telah dilakukan oleh DJKA Kemenhub terkait pengoperasian kembali jalur kereta api ini, antara lain melakukan kegiatan safety assessment terhadap prasarana, memberikan subsidi PSO untuk KA Lokal Cibatu-Garut dengan tarif Rp 6.000.
Kemudian DJKA Kemenhub juga menyiapkan rute-rute antar kota yang akan melayani jalur ini, seperti Garut-Pasar Senen, Garut–Padalarang, dan Garut–Purwakarta.
DJKA Kemenhub juga memastikan kesiapan sarana yang dilengkapi dengan Air Conditioner (AC) untuk dioperasikan oleh operator sehingga penumpang akan lebih nyaman dan melakukan pengawasan operasional Stasiun agar tetap terjaga keamanan dan kebersihannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.