Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lanjutkan Pelemahan, IHSG Pagi Tinggalkan Level 7.000

Kompas.com - 28/03/2022, 09:21 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (28/3/2022). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.993,52 atau turun 9 poin (0,13 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.002,53.

Sebanyak 224 saham melaju di zona hijau dan 128 saham di zona merah. Sedangkan 225 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1 triliun dengan volume 1,2 miliar saham.

Baca juga: 10 Saham Paling Laris Diborong Asing dalam Sepekan, Ada BBRI hingga BMRI

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick, indeks membentuk formasi dark cloud cover mengindikasikan potensi pelemahan. Namun pelemahan diperkirakan bersifat sementara.

“IHSG diprediksi melemah, namun hanya sementara karena pasar didorong optimisme dari pembagian dividen yang cukup besar oleh beberapa emiten. Dari global investor masih akan mencermati perkembangan konflik Rusia dan Ukraina,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Sementara itu bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Nikkei 0,53 persen, Hang Seng Hong Kong 0,8 persen, dan Shanghai Komposit 1,53 persen. Sementara itu, Strait Times menguat 0,32 persen.

Wall Street pada Jumat pekan lalu ditutup mayoritas hijau dengan kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,44 persen, dan S&P 500 menguat 0,51 persen. Sementara Nasdaq Komposit melemah 0,16 persen.

Baca juga: Faktor Rusia hingga Dividen Jadi Penggerak IHSG Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.360 per dollar AS, atau turun 14 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.346 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena beberapa sentimen negatif, seperti konflik Rusia dan Ukraina yang memicu inflasi dengan naiknya harga komoditi.

“Nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan hari ini terhadap dollar AS, karena risiko inflasi dengan naiknya harga-harga komoditi dimana inflasi bisa menekan pertumbuhan ekonomi global.

Di samping itu, pasar juga masih mempertimbangkan potensi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS juga telah menguat selama tiga minggu terakhir.

Tingkat imbal obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sempat menyentuh kisaran 2,5 persen pada perdagangan akhir pekan kemarin. Level yang belum pernah disentuh sejak 6 Mei 2019. Kenaikan tingkat imbal hasil tersebut mengindikasikan pasar berekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS akan lebih agresif tahun ini.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.360 per dollar AS sampai dengan Rp 14.380 per dollar AS.

Baca juga: Grup Salim Kantongi Saham 3 Bank Ini, Apa Saja?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com