Oleh: Fauzi Ramadhan dan Fandhi Gautama
KOMPAS.com - Nikmatnya secangkir kopi acap kali menemani kita saat sedang duduk bercengkrama dengan sahabat. Apapun jenis minuman kopinya, baik cappuccino, caffè latte, maupun manual brew, selalu berhasil mencairkan suasana.
Faktanya, di balik secangkir kopi yang kita cicipi, ada biji kopi pilihan sebagai bahan dasar utama. Biji kopi tersebut dipilih, digiling, dan disangrai terlebih dahulu sebelum diracik oleh barista.
Salah satu jenis biji kopi yang sering kita temui dalam seduhan para barista adalah Kopi Toraja. Berasal dari tanah Toraja, Sulawesi Selatan, kopi ini memiliki rasa yang khas serta karakter yang unik.
Felisitasya, pendiri Kopi Toraja Mangiru’ Dolo, melihat potensi besar dalam kecilnya biji Kopi Toraja. Melalui siniar (podcast) Smart Inspiration edisi Smart UMKM episode “Mangiru Dolo, Kopi Toraja, dan Misi Melestarikan Budaya”.
Ia bercerita dengan semangat mengenai potensi Kopi Toraja, Mangiru Dolo, serta tekad besarnya memperkenalkan budaya Toraja lewat kopi.
Tak sembarang, Felisitasya mengungkapkan arti nama dari UMKM yang dirintisnya. “Mangiru’ Dolo ini sebetulnya istilah (bahasa) Toraja yang berarti minum dulu,” ujarnya.
Mangiru’ Dolo dirintis ketika perempuan yang juga bekerja sebagai fotografer ini kembali ke tanah Toraja, kampung halamannya, pada masa pandemi.
Ketika berada di sana, justru kenyataan pahit yang ia temukan. Perekonomian masyarakat Toraja terdampak secara luar biasa akibat pandemi.
Baca juga: Sukma Jahe Sarabba: Kenalkan Makassar Lewat Bisnis Minuman Instan
“Orang-orang di Toraja jadi kesusahan (karena) wisatawan tidak datang atau sedikit, bahkan untuk jualan pun susah,” tutur Felisitasya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.