Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabel Laut Sumatera-Bangka Beroperasi, Gubernur Babel Harap Perekonomian Bangka Bangkit

Kompas.com - 06/04/2022, 18:40 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman optimistis perekonomian yang ditopang sektor industri terus tumbuh seiring beroperasinya interkoneksi kabel listrik bawah laut Sumatera-Bangka.

Dua sektor unggulan yakni perikanan dan pengolahan tambang yang membutuhkan daya listrik dalam jumlah besar.

"Terhubungnya interkoneksi Sumatera-Bangka ini akan membuka peluang bagi investor untuk membangun industrinya di Bangka," kata Erzaldi saat peninjauan landing point kabel laut di Mentok, Bangka Barat, Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Kabel Laut Jasuka Diperbaiki, Jaringan Telkom Kembali Normal

Erzaldi menuturkan, sektor perikanan yang kini memerlihatkan perkembangan yakni tambak udang vaname.

Tambak udang untuk ekspor itu membutuhkan listrik untuk kincir saat tebar bibit hingga masa panen.

Kemudian di sektor tambang, ada industri pengolahan mineral ikutan timah berupa elminit yang baru beroperasi.

Daya yang dibutuhkan untuk industri tersebut bisa mencapai 5 MW.

"Kehadiran investor juga akan membuat pertumbuhan listrik di Bangka Belitung tertinggi di Indonesia seperti tahun sebelumnya," ujar Erzaldi.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Broadband, Telkom Ikut Bangun Kabel Laut dari Asia Tenggara hingga Eropa

Sementara itu, General Manager PLN UIW Bangka Belitung Amris Adnan mengatakan, pasokan listrik di sistem Bangka semakin andal dengan beroperasinya kabel laut Sumatera - Bangka.

Kabel dengan tegangan 150 KV itu saat ini mengantarkan daya sebesar 30 MW dan bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan.

"Alhamdulillah, setelah beberapa kali pengunduran karena faktor alam, interkoneksi Sumatera - Bangka akhirnya terhubung. Kami juga telah melakukan uji coba," kata Amris.

Ada pun kabel bawah laut menyedot investasi Rp 1 triliun lebih dan menjadi salah satu proyek strategis nasional.

Kabel dibentangkan dari daerah Banyuasin, Sumatera Selatan dan mendarat di landing point Mentok, Bangka Barat sepanjang 36 kilometer sirkuit (KMs).

Saat ini baru satu lapis jaringan (dari tiga jaringan) yang terhubung ke sistem interkoneksi Sumatera - Bangka. Sementara lapis kedua ditargetkan mulai operasi pada September 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com