Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Menteri ESDM, Ini yang Bikin Solar Subsidi Langka

Kompas.com - 12/04/2022, 05:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan adanya praktik curang yang dilakukan oleh kendaraan-kendaraan dalam membeli solar subsidi. Hal itu ditemukannya saat melakukan inspeksi di SPBU Bengkulu dan Medan pada Minggu (10/4/2022).

Kecurangan tersebut seperti banyaknya angkutan industri yang mengisi solar subsidi, serta adanya modifikasi kapasitas tangki kendaraan. Praktik-praktik itu yang pada akhirnya dinilai Arifin berperan besar membuat kelangkaan solar subsidi.

"Biosolar ini kan subsidi. Harusnya diperuntukkan bagi yang berhak bukan untuk industri. Banyak kita temui di lapangan, (BBM subsidi) banyak dipakai untuk angkutan industri. Ini mengakibatkan berkurangnya jatah BBM (subsudi) bagi masyarakat umum," ujar Arifin seperti dikutip dalam keterangannya, Senin (11/4/2022).

Baca juga: Mengenal BBM Jenis Baru Pertamina Bernama Solar 51

Menurut dia, terdapat praktik curang modifikasi kapasitas tangki kendaraan yang turut berperan besar atas terjadinya kelangkaan solar. Untuk itu pihaknya berjanji akan melakukan evaluasi terhadap sistem dan infratruktur yang ada saat ini.

Ia mengatakan, mengacu pada lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian Dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, pada dasarnta konsumen pengguna solar subsidi telah diatur dengan jelas, sehingga masyarakat diminta untuk mematuhinya.

Oleh sebab itu, dia menekankan, pemerintah meminta masyarakat lebih pro-aktif apabila terjadi penyalahgunaan BBM subsidi di lapangan.

"Kami minta bantuan kepada semua (masyarakat) untuk melaporkan apabila terjadi antrean dan mengingatkan peruntukkan BBM subsidi sesungguhnya, alau masyarakat yang mampu agar tidak mengonsumsinya," imbau Arifin.

Selain itu, Arifin menyoroti adanya praktik curang modifikasi kapasitas tangki kendaraan. Ia mencontohkan, seperti truk 6 roda yang seharusnya kapasitas tangki bensin mencapai 120 liter, tapi dimodifikasi menjadi 400 liter.

"Apalagi dari jumlah yang diambil bukan dipakai untuk peruntukannya, sehingga banyak kios-kios di luar SPBU yang tidak resmi," kata dia.

Oleh karena itu, Arifin mengatakan, dirinya berjanji akan melakukan evaluasi terhadap sistem dan infratsruktur yang ada saat ini. Ia pun memastikan akan mengamankan pasokan BBM untuk kebutuhan masyarakat.

Dia menyebutkan, pemberian subsidi BBM terutama solar, dipertimbangkan berdasarkan mahalnya harga komoditas minyak global akibat adanya eskalasi konflik Rusia-Ukraina.

"Ke depan kami akan evaluasi, sistem dan infrastruktur akan kita sempurnakan. Ini butuh usaha, tapi yang penting sekarang bagaimana kami bisa mengamankan dulu, karena kita dihadapkan pada situasi krisis mengamankan pasokan energi, karena ada konflik geopolitik," pungkas dia.

Baca juga: Selidiki Kelangkaan Solar, Pemerintah Bentuk Tim Gugus Tugas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com