Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perang, Ekspor RI dengan Rusia dan Ukraina Ambles

Kompas.com - 18/04/2022, 15:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, nilai ekspor Indonesia pada Maret 2022 tembus 26,50 miliar dollar AS. Capaian ekspor ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah.

Kendati demikian, ekspor Indonesia pada bulan Maret 2022 tercatat ambles dengan beberapa negara, termasuk dengan Rusia dan Ukraina. Kedua negara itu masuk dalam jajaran 5 negara dengan penurunan ekspor paling besar.

"Disebutkan bahwa dengan fenomena (perang), ekspor ke Rusia dan Ukraina menurun," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (18/4/2022).

Baca juga: Gara-gara Perang, Neraca Dagang RI dengan Rusia-Ukraina Defisit hingga Maret 2022

Margo menjelaskan, ekspor Indonesia dengan Rusia mencatat penurunan tertinggi, yakni sebesar 88,1 juta dollar AS. Komoditas ekspor dengan Rusia yang menurun adalah lemak dan minyak hewan nabati, serta mesin dan perlengkapan elektronik (HS 85).

Sementara itu, Ukraina menjadi negara kelima dengan penurunan ekspor paling besar, dengan total 23,3 juta dollar AS.

Adapun negara kedua sampai keempat, yakni Turki dengan penurunan sebesar 59,2 juta dollar AS, Bulgaria sebesar 31,5 juta dollar AS, Mauritania sebesar 26,1 juta dollar AS, dan Ukraina 23,3 juta dollar AS.

"Ekspor ke Ukraina menurun karena komoditas lemak dan minyak hewan nabati, serta kertas karton dan barang daripadanya," ujar Margo.

Baca juga: Ada Perang Rusia-Ukraina, Sri Mulyani Optimistis Ekonomi Kuartal I Tumbuh hingga 5,2 Persen

Turunnya ekspor membuat perdagangan dengan dua negara tersebut menjadi defisit sepanjang Januari-Maret 2022.

Secara rinci, neraca perdagangan RI dengan rusia defisit sebesar 204,6 juta dollar AS secara kumulatif. Sedangkan dengan Ukraina, defisitnya mencapai 13,5 juta dollar AS pada Januari-Maret 2022.

Padahal di periode yang sama tahun 2021, posisi neraca perdagangan dengan dua negara tersebut masih surplus. Dengan Rusia surplus 42,2 juta dollar AS, sementara dengan Ukraina surplus 53,6 juta dollar AS.

"Konflik Rusia dan Ukraina membuat neraca perdagangan kita dengan Rusia maupun Ukraina mengalami defisit di bulan Maret 2022, terbesarnya dengan Rusia," ungkap Margo.

Di sisi lain, ada 5 negara dengan peningkatan ekspor paling besar. Peningkatan ekspor tertinggi pada bulan Maret 2022 terjadi dengan China.

Tercatat, ekspor Indonesia ke China meningkat sebesar 1.756,4 juta dollar AS. Komoditas ekspor ke China adalah bahan bakar mineral, serta nikel dan barang daripadanya (HS 75).

Baca juga: Rusia Siap Jual Minyak Mentahnya dengan Harga Spesial kepada Negara Sahabat

"Jadi ekspor tambahan terbesarnya adalah ke Tiongkok. Di bulan Maret 2020 ekspor kita bertambah 1.756,4 juta dollar AS, diikuti india, AS, Vietnam, dan Malaysia," tandas Margo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com