Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Banyak Aktivitas Fisik, Konsumsi Listrik di Jakarta Naik 8,7 Persen

Kompas.com - 25/04/2022, 22:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemakaian listrik untuk sektor bisnis sampai Maret 2022 di Jakarta naik 8,7 persen dibanding tahun lalu secara year on year (yoy). General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan mengatakan, kenaikan ini merupakan sinyal positif kebangkitan ekonomi yang ditandai bisnis menggeliat di Jakarta.

Doddy menambahkan, meskipun jumlah pelanggan listrik di sektor bisnis ini hanya 6,08 persen dari total 4,9 juta pelanggan di PLN UID Jakarta Raya, tetapi konsumsi listriknya 33,3 persen dari total konsumsi listrik Jakarta yang mencapai 8,2 TWh.

"Konsumsi listrik untuk bisnis ini sudah mulai naik, bisa jadi karena banyak perkantoran yang mulai menerapkan work from office kembali, event offline mulai digelar, okupansi hotel yang meningkat serta kegiatan di pusat perbelanjaan yang mulai banyak," kata dia melalui keterangan, Senin (25/4/2022).

Baca juga: PLN Operasikan Kabel Listrik Bawah Laut Terpanjang di Indonesia

Sejak Januari hingga Maret 2022, sektor bisnis menggunakan listrik sebesar 2.758 Giga Watt hour (GWh) dan merupakan konsumsi listrik tertinggi sejak diumumkan pandemi Covid-19 pada Maret 2020. Kenaikan pemakaian listrik yang signifikan di Jakarta dan sekitarnya terdapat pada sektor sosial sebesar 16,2 persen sampai dengan Maret dibandingkan tahun lalu (yoy).

Konsumen sektor sosial di antaranya sekolah, universitas, atau lembaga pendidikan swasta, rumah ibadah, panti sosial, asrama pelajar, pusat pendidikan keagamaan (pesantren), museum milik pemerintah daerah, rumah sakit, dan lain-lain.

Baca juga: Sinyal Kenaikan Tarif Listrik, Pertalite, hingga Elpiji 3 Kg, Apa yang Jadi Pertimbangan Pemerintah?

Sedangkan untuk rumah tangga, konsumsi listrik dari awal tahun sampai Maret 2022 naik 4.39 persen dari tahun lalu. PLN juga mencatat kenaikan jumlah pelanggan rumah tangga di Jakarta dan sekitarnya sampai Maret sebesar 3,3 persen dibanding tahun lalu. Kini total pelanggan rumah tangga PLN UID Jakarta Raya sebesar 4,5 juta pelanggan.

Secara keseluruhan, PLN UID Jakarta Raya mencatatkan kenaikan konsumsi listrik sebesar 6,4 persen sampai dengan Maret 2022 (YoY) dan jumlah pelanggan naik 3,2 persen.

"Banyaknya sekolah atau kampus yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka secara penuh maupun terbatas kami kira menjadi faktor meningkatnya konsumsi listrik di sektor sosial, tambahan lagi maayarakat juga sudah bisa ibadah di rumah ibadah langsung," pungkasnya.

Baca juga: Tarif Listrik hingga Harga Elpiji 3 Kg Bakal Naik, YLKI: Harus Ditolak, Indikasi Tindakan Teror Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com