Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Sejarah Terbentuknya Forum G20?

Kompas.com - 27/04/2022, 16:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia merupakan tuan rumah dari Presidensi G20 pada tahun 2022.

Secara resmi, Presidensi Indonesia G20 dijalankan sejak 1 Desember 2021 hingga akhir tahun 2022 saat serah terima Presidensi pada KTT G20 di Bali.

Lalu sebenarnya apakah G20 itu? Bagaimana awal mula terbentuknya forum G20 ini.

Dilansir dari laman kemenkeu.go.id, G20 atau Group of Twenty adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.

Baca juga: Mengenal Y20, Wadah Suara Anak Muda di Forum G20

Anggota G20 terdiri atas Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, China, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Perancis, Turki, dan Uni Eropa.

G20 dibentuk pada 1999 dengan tujuan untuk mendiskusikan kebijakan-kebijakan dalam rangka mewujudkan stabilitas keuangan internasional.

Baca juga: Gubernur BI Beberkan Peran RI dalam Pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral G20

Forum ini dibentuk sebagai salah satu upaya menemukan solusi atas kondisi ekonomi global yang dilanda krisis keuangan global pada 1997-1999 dengan melibatkan negara-negara berpendapatan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik, termasuk Indonesia.

Dilansir dari Sherpag20indonesia.ekon.go.id., sejarah pembentukan G20 tidak terlepas dari kekecewaan komunitas internasional terhadap kegagalan G7 dalam mencari solusi permasalahan krisis ekonomi 1998.

Saat itu, kelompok G7 yang terdiri atas Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, dinilai gagal memberikan solusi atas krisis 1998 yang berdampak ke banyak negara, khususnya di Asia.

Baca juga: Negara G20 Minta Bank Dunia Bentuk Dana Perantara, Apa Fungsinya?

Oleh sebab itu, pandangan internasional yang mengemuka saat itu adalah negara-negara berpendapatan menengah serta memiliki pengaruh ekonomi sistemik penting untuk diikutsertakan dalam perundingan global dalam mencari solusi permasalahan ekonomi.

Atas saran dari para Menteri Keuangan G7, para Menteri Keuangan, dan Gubernur Bank Sentral negara G20 mulai mengadakan pertemuan untuk membahas respons terhadap krisis keuangan global yang terjadi.

Setelah itu, pertemuan tingkat Menteri Keuangan dilaksanakan secara rutin pada musim gugur.

Sembilan tahun kemudian, pada 14-15 November 2008, Presiden AS mengundang pemimpin negara-negara G20 dalam KTT G20 pertama.

Pada kesempatan itu, para pemimpin negara melakukan koordinasi respons global terhadap dampak krisis keuangan yang terjadi di AS saat itu dan sepakat untuk melakukan pertemuan lanjutan.

Untuk mempersiapkan KTT setiap tahun, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 melakukan beberapa kali pertemuan dalam setahun.

G20 memiliki posisi strategis karena secara kolektif merupakan representasi dari beberapa hal.

Misalnya, G20 merupakan representasi dari 85 persen perekonomian dunia, lalu 80 persen investasi global. Selain itu, forum ini juga merupakan representasi dari 75 persen perdagangan internasional, dan mencakup sekitar 60 persen populasi dunia.

Adapun, forum ini mengadakan pertemuan setiap tahun dan memulai KTT Tahunan pertamanya pada 2008 dengan partisipasi dari masing-masing Kepala Negara dan pemerintahan.

Seperti diberitakan, G20 sendiri tidak memiliki Sekretariat permanen. Dalam proses dan sistem kerjanya, G20 memiliki tuan rumah (Presidensi) yang ditetapkan secara konsensus pada KTT berdasarkan sistem rotasi kawasan dan berganti setiap tahunnya.

Pada 2022, Indonesia terpilih sebagai tuan rumah KTT Tahunan. Ini adalah kali pertama Indonesia didapuk menjalankan Presidensi G20.

Indonesia menerima tongkat tersebut dari Italia, sekaligus menjadi negara Asia ke-5 yang menjadi tuan rumah KTT G20 setelah Jepang, China, Korea Selatan, dan Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com