KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, tentu pernah mendengar istilah ideologi kapitalisme. Kapitalisme adalah istilah yang akrab dengan paham penerapan sistem ekonomi bebas. Apa itu kapitalisme?
Istilah ideologi kapitalisme awalnya muncul dari konsep ekonomi dari Inggris di abad ke-18, kemudian menyebar ke Eropa Barat dan Amerika Utara sebagai akibat dari perlawanan terhadap ajaran gereja.
Kemunculan awal kapitalisme adalah saat revolusi Inggris pada abad ke-18 saat berkembangnya industrialisasi. Penyebaran hubungan-hubungan di pasar serta pertumbuhan konsumsi mengakibatkan permintaan pasar yang cukup besar sehingga investasi di bidang produksi industrial menjadi bernilai.
Dikutip dari laman Dana Moneter Internasional (IMF), paham ekonomi kapitalisme adalah paham di mana pelaku usaha swasta memiliki dan mengendalikan properti sesuai dengan kepentingan mereka.
Sementara permintaan dan penawaran berjalan secara bebas dalam menetapkan harga pasar, sehingga peran negara sangat terbatas. Faktor penting dari sistem ekonomi kapitalis adalah motif keuntungan sesuai dengan teori Adam Smith.
Baca juga: Pengertian Globalisasi, Ciri, Penyebab, dan Dampaknya
Dalam ideologi kapitalisme, aset modal—seperti pabrik, tambang, dan jalur distribusi, dapat dimiliki dan dikendalikan secara pribadi, tenaga kerja dibeli dengan upah uang, keuntungan modal diperoleh pemilik swasta, dan harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
Sistem kapitalis merupakan kebalikan dari sistem sosialisme, di mana negara banyak menguasai alat produksi, harga barang atau jasa hingga upah pekerja banyak ditentukan oleh negara.
Ciri paling menonjol dalam penerapan kapitalisme adalah minimnya intervensi negara. Semua ditentukan berdasarkan kehendak pasar. Inilah yang disebut Adam Smith sebagai teori The Invisible Hand.
Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kapitalisme adalah sistem atau paham ekonomi yang modalnya bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan di pasaran bebas.
Baca juga: Mengenal Beasiswa LPDP dan Cara Mendapatkannya
Adam Smith menjelaskan kapitalisme melalui ilustrasi bahwa “Apa yang kita harapkan untuk makan malam kita tidaklah datang dari keajaiban si tukang daging, si pemasak bir atau tukang roti, melainkan dari apa yang mereka hormati dan kejar sebagai kepentingan pribadi.”
Sederhananya, kapitalisme adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh pada semua orang untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk memperoleh keuntungan.
Dalam sistem ekonomi ini, setiap individu memiliki hak penuh untuk mengambil manfaat atas harta atau kekayaannya sebagai alat produksi dan berusaha.
Dalam ideologi kapitalisme adalah negara atau pemerintah tidak dapat melakukan intervensi atau ikut campur dalam sistem ekonomi kapitalisme, tetapi berperan untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan ekonomi. Dengan kata lain, pemerintah hanya berlaku sebagai pengawas.
Di Indonesia sendiri, kapitalisme mulai tumbuh di era periode awal kolonialisme yang bermula dari rempah-rempah, di mana muncul perusahaan Belanda The Dutch East India Company atau VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie).
Baca juga: Pengertian Sistem Ekonomi, Jenis, Kelebihan dan Kekurangannya
Kapitalisme dapat dilihat dari lembaga dan mekanismenya, yaitu ekonomi pasar, adanya hak pemilikan, adanya usaha swasta, persaingan bebas, dan adanya kebebasan.
Contoh kapitalisme adalah industri di Amerika Serikat, di mana banyak bisnis atau industri di sana dikuasai oleh pengusaha swasta dan campur tangan pemerintah sangat minim. Pemerintah di sini hanya berperan sebagai pengawas.
Negara dengan ideologi kapitalisme sangat menjunjung tinggi kebebasan pasar. Contohnya di industri penerbangan Amerika Serikat, di mana pelaku usahanya seluruhnya dimiliki swasta.
Harga tiket pesawat pun mengikuti mekanisme pasar sesuai dengan penawaran dan permintaan, dan pemerintah tidak mengatur berapa harga tiket pesawat yang harus dijual maskapai.
Seperti sistem keuangan lainnya, ideologi kapitalisme pun memiliki keuntungan serta kekurangan. Keuntungan pertama adalah pemanfaatan sumber daya yang lebih efisien serta efektif.
Hal ini terjadi karena kapitalisme adalah situasi di mana pemilik modal telah memasang target untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya. Selain itu, pola pikir masyarakat lebih kreatif karena dihadapkan dengan persaingan tinggi.
Terlebih lagi, produk-produk yang unik memiliki kecenderungan lebih diminati oleh konsumen. Meski demikian, penerapan sistem ini juga memiliki kerugian.
Karena akses terhadap modal hanya bisa dimiliki oleh kalangan tertentu, persaingan tak sempurna dalam pasar bebas tidak bisa dihindari. Inilah yang menjadi akar terjadinya monopoli pasar.
Selanjutnya, sistem kapitalis ini mengakibatkan pengusaha hanya berorientasi pada uang semata sehingga masalah-masalah lain seperti kesejahteraan pekerja pun terabaikan.
Baca juga: 4 Cara Isi Saldo PayPal Termudah dan Tercepat
Dampak buruk selanjutnya yang dihadapi kapitalisme adalah terancamnya kelestarian sumber daya alam. Karena pemilik modal memasang target keuntungan besar, eksploitasi sumber daya alam akan dilakukan dalam skala besar tanpa memikirkan aspek keberlanjutannya.
Ideologi kapitalisme terus berkembang menyesuaikan kondisi masyarakat modern. Kini, kapitalisme modern adalah kapitalisme monopoli, yaitu kapitalisme negara dan kapitalisme perusahaan.
Ciri utama kapitalisme akhir ini adalah konsumerisme dan finansialisasi, yaitu proses di mana membuat uang menjadi tujuan dominan setiap industri.
Agar kapitalisme dapat bekerja, modal harus diakumulasi, bukan dikonsumsi. Modal harus diinvestasikan kembali untuk mengembangkan teknik-teknik produksi yang lebih efisien untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Semakin banyak kekayaan yang dikumpulkan, semakin sukses perusahaan kapitalis, sehingga semakin banyak sumber daya yang tersedia untuk memperbaiki efisiensi produksi.
Kesimpulannya, kapitalisme adalah sistem pasar bebas. Dalam ideologi kapitalisme, peran negara sangat minim, bahkan tidak ada dalam beberapa kasus. Jadi sudah tahu apa itu kapitalisme?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.