BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BTPN

Kemudahan Diversifikasi Investasi Reksa Dana Melalui Sinaya Prioritas

Kompas.com - 11/05/2022, 13:41 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Kondisi pasar modal yang kondusif sepanjang 2021 membuat kinerja sejumlah produk reksa dana moncer. Tren positif reksa dana pada 2021 diprediksi akan berlanjut hingga 2022. Indikasinya pun sebenarnya sudah terlihat.

Dilansir dari Kontan, Senin (3/1/2022), reksa dana campuran naik hingga 4,94 persen pada penutupan perdagangan 2021. Hal serupa juga terjadi pada reksa dana obligasi, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana saham. Kenaikan masing-masing produk adalah 4,44 persen, 3,26 persen, 2,32 persen, dan 1,03 persen.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, kinerja industri reksa dana pada kuartal I 2022 relatif baik seiring penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sebagaimana dikutip dari Kontan, Sabtu (2/4/2022).

Baca juga: BTPN Syariah Bagikan Dividen Tunai, Simak Jadwalnya

Hingga Maret 2022, lanjut Wawan, sejumlah reksa dana mencatatkan pertumbuhan. Reksa dana saham tumbuh 3,36, persen, reksa dana pendapatan tetap sideways 0,02 persen, reksa dana campuran 2,26 persen, dan reksa dana pasar uang 0,68 persen.

Meski begitu, ia mengingatkan agar investor melakukan diversifikasi portofolio untuk meminimalisasi risiko.

Hal senada turut disampaikan Head of Wealth Management Business Bank BTPN Helena. Ia mengatakan, pasar instrumen investasi reksa dana terdiri dari beragam emiten dengan risiko berbeda-beda. Karena itu, diversifikasi investasi harus dilakukan untuk hasil yang optimal.

“Diversifikasi dapat selalu menjadi pilihan untuk mengurangi tingkat risiko. Hal ini bisa dilakukan dengan mengalokasikan dana ke dalam beberapa produk reksa dana. Jadi, bila salah satu produk kinerjanya menurun, investor masih punya produk lain yang kinerjanya baik,” jelas Helena.

Baca juga: Dukung Investasi Berkelanjutan, BTPN Luncurkan Produk Reksa Dana Saham Berbasis LST dan Digital

Ia menambahkan, melalui Sinaya Prioritas, Bank BTPN selalu memberi kemudahan bagi nasabah untuk berinvestasi, termasuk melakukan diversifikasi portofolio.

Nasabah Sinaya Prioritas dapat membeli reksa dana langsung di aplikasi Jenius berdasarkan kategori produk yang terdiri dari reksa dana pasar uang, reksa dana obligasi jangka pendek, reksa dana obligasi jangka panjang, dan reksa dana ekuitas.

Total ada 17 produk reksa dana yang disediakan Bank BTPN dengan subscription fee 0 persen untuk setiap transaksi reksa dana yang dilakukan.

Bank BTPN juga menyiapkan dedicated relationship manager yang dapat membantu nasabah Sinaya Prioritas dalam berinvestasi, termasuk menemukan produk investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Sinaya Prioritas, silakan klik tautan ini.

Baca juga: Jadi Bank Adaptif, BTPN Syariah Bakal Kembangkan Layanan Digital Bertahap

Tetap jadi pilihan

Dengan kinerja yang relatif stabil, tak heran kalau reksa dana sering masuk ke dalam daftar rekomendasi investasi. Peminatnya pun terus bertumbuh.

Dilansir dari Kontan, Minggu (13/2/2022), jumlah investor reksa dana mencapai 7,49 juta orang pada Februari 2022. Angka ini naik 8,9 persen dari 2021 atau tumbuh 3,88 persen dari Januari 2022.

Minat investor terhadap instrumen investasi tersebut juga bisa dilihat dari asset under management (AUM) atau dana kelolaan yang terkumpul. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlahnya mencapai Rp 568,19 triliun pada Maret 2022.

Baca juga: BTPN Syariah Bakal Bagikan Dividen Rp 475,6 Miliar, Setara Rp 61,75 Per Lembar Saham

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, jumlah itu meningkat. Pasalnya, AUM pada Maret 2021 hanya sebesar Rp 565,87 triliun.

Ada banyak hal yang membuat reksa dana terus diminati. Salah satunya, investasi ini memiliki produk yang bervariasi yang dapat disesuaikan dengan profil risiko investor.

Keunggulan reksa dana selanjutnya adalah investasi ini memungkinkan investor untuk melakukan diversifikasi portfolio dalam meminimalisir risiko. Dari segi pencairan modal, reksa dana pun terbilang mudah dan relatif cepat.

Reksa dana kian diminati karena investasi ini menyediakan manajer investasi (MI) yang bertugas mengelola dana dengan baik. Investor pun dapat fokus pada prioritas lainnya.


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com