Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Minta Chevron Percepat Implementasi Bisnis Emisi Rendah Karbon di IKN

Kompas.com - 13/05/2022, 20:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Chevron New Ventures Pte, Ltd segera mengimplementasikan bisnis rendah karbon dioksida (CO2) di kawasan terintegrasi Ibu Kota Negara (IKN) baru Nusantara.

Oleh karena itu kata Luhut, penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Chevron dengan PT Pertamina (Persero) sangatlah penting untuk mempercepat target Indonesia mencapai net zero emission pada 2060.

"Jadi yang ini, Mr Jeff (Presiden Chevron New Energies) sangat penting bagi kami dengan penandatanganan surat ini (MoU) untuk bergerak sangat cepat. Jadi di sini ada Dirut Pertamina, Ibu Nicke. Kami ingin melihat implementasi yang sangat cepat di sana (IKN)," katanya secara virtual, dikutip Jumat (13/5/2022).

"Sesuai target yang saya berikan saat itu adalah ibu kota baru, kawasan kawasan industri hijau terpadu Kalimantan Utara. Jadi, Anda bisa menyuntikkan CO2 ke dalam resevoar ini," lanjut Luhut.

Baca juga: BRI Targetkan Penyaluran Kredit BRIguna Digital Capai Rp 1 Triliun pada 2022

Menurut Luhut, seluruh dunia selalu membicarakan mengenai energi hijau atau energi yang ramah lingkungan. Oleh karenanya, proyek injeksi emisi rendah karbon tersebut begitu penting bagi Indonesia.

"Seperti diskusi waktu itu di kantor saya (Kemenko Marves) dengan tim Chevron, kami ingin melihat proyek ini segera diimplementasikan," ucapnya.

Luhut mengatakan untuk mempercepat pembangunan kawasan industri hijau di IKN yang terintegrasi nanti di Kalimantan Utara, pemerintah akan mempermudah perizinannya.

"Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mendukung pentingnya percepatan implementasi energi karbon dengan mengatur melalui perizinan dan menghubungkan dengan potensi kerja sama strategis," ujarnya.

Baca juga: BI: Ekonomi Bisa Tumbuh 4,5-5,3 Persen, Tapi Tergantung Ketepatan Normalisasi Kebijakan

Sebagaimana diketahui, Chevron Corporation melalui anak perusahaannya, Chevron New Ventures Pte. Ltd. (Chevron) dan Pertamina, telah mengumumkan kerja sama untuk menjajaki potensi peluang bisnis rendah karbon di Indonesia. Dengan tujuan untuk melayani konsumen dalam negeri dan potensi konsumen regional.

Chevron dan Pertamina berencana untuk mempertimbangkan teknologi panas bumi baru; penyeimbangan karbon melalui solusi berbasis alam; penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon (CCUS); serta pengembangan, produksi, penyimpanan, dan transportasi hidrogen dengan rendah karbon.

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman di Washington, DC yang dihadiri oleh Executive Vice President Business Development Chevron Jay Pryor, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati, disaksikan pula Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Baca juga: Krakatau Steel Catatkan Laba Bersih Rp 508,74 miliar per April 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com