Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Aplikasi untuk Membeli Minyak Goreng Rakyat Rp 14.000 Per Liter

Kompas.com - 17/05/2022, 15:03 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BUMN Holding Pangan ID FOOD meluncurkan aplikasi platform digital pendistribusian minyak goreng terintegrasi yaitu Warung Pangan.

Kegiatan peluncuran aplikasi platform ini turut disaksikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat meninjau uji coba pembelian minyak goreng melalui aplikasi di pasar tradisional wilayah Jakarta Timur.

Mendag Lutfi mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan beberapa skema untuk atasi minyak goreng di Indonesia, salah satunya adalah program Minyak Goreng (Migor) Rakyat.

“Saat ini saya meninjau langsung ketersediaan minyak goreng di pasar tradisional sekaligus memantau Program Migor Rakyat yang tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan minyak goreng curah dengan harga Rp 14.000 per liternya di 10.000 titik atau pasar di seluruh Indonesia," ujar Mendag Lutfi dalam siaran resminya, Selasa (17/5/2022).

Baca juga: Anak Usaha Delta Dunia Makmur Raih Kontrak Baru Senilai Rp 3,2 Triliun

"Program Migor Rakyat ini juga terobosan yang disiapkan pemerintah, melalui skema bisnis sinergi BUMN dengan pengecer atau pengusaha kecil sehingga kita harapkan bisa menjadi solusi ketersediaan migor curah dengan harga terjangkau," sambungnya.

Direktur Utama Holding pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan, platform digital pendistribusian minyak goreng curah terintegrasi ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mendukung pemerintah dalam menjaga ketersediaan minyak goreng.

Dia menuturkan, aplikasi ini diciptakan untuk kemudahan pedagang, pengecer hingga konsumen dalam menjual dan membeli minyak goreng.

Fitur layanan pembelian minyak goreng ini tersedia di aplikasi Warung Pangan yang dikelola anak usaha Holding PT Perusahaan Perdagangan Indonesia kolaborasi dengan PT Rajawali Nusindo, produsen, distributor dan Asosiasi Pedagang.

“Jadi melalui aplikasi terintegrasi ini, setiap pedagang atau pengecer minyak goreng curah akan didistribusikan minyak goreng 200 liter per hari dari ID FOOD, kemudian pengecer tersebut dapat bertransaksi penjualan langsung ke konsumen secara online, maksimal pembelian 2 liter minyak goreng curah untuk setiap konsumen per hari, harga per liter pun disesuaikan HET pemerintah yaitu 14.000 per iter," ujar Frans.

Baca juga: Pemerintah Gulirkan Program Migor Rakyat Rp 14.000, Ini Tujuannya

Frans melanjutkan sistem aplikasi minyak goreng terintegrasi ini juga memiliki kemampuan monitoring ketersediaan stok minyak goreng di tingkat pedagang/pengecer.

Platform ini mampu membaca stok minyak goreng pengecer dan jumlah transaksi harian minyak goreng yang dibeli oleh konsumen," ungkapnya.

Frans juga mengatakan, pihaknya terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam pendistribusian minyak goreng. Menurutnya, hal ini sesuai yang diamanahkan pemerintah untuk mendistribusikan minyak goreng melalui beberapa skema distribusi.

“Skema pertama adalah yang rutin saat ini didistribusikan ID FOOD group ke pedagang - pedagang pasar tradisional, hingga tanggal 13 Mei 2022 pendistribusian minyak goreng curah terdistribusi sebanyak 39,8 juta liter," ungkap Frans.

Ia melanjutkan skema berikutnya adalah B2B melalui sistem pendistribusian minyak goreng terintegrasi antara pedagang maupun pembeli di aplikasi Warung Pangan.

Baca juga: Menkop UKM Identifikasi Koperasi yang Memungkinkan Produksi Minyak Goreng

“Para pengecer minyak goreng dipastikan mendapat pasokan secara berkelanjutan dari ID FOOD group, hal ini juga untuk mengantisipasi kelangkaan pasokan," tegasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com