Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaratan Pesawat Dialihkan dari Juanda ke Ngurah Rai, Ini Penjelasan AP I

Kompas.com - 22/05/2022, 15:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menjelaskan penyebab beralihnya sejumlah pesawat dari seharusnya mendarat di Bandara Juanda, Surabaya menjadi mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

Salah satunya adalah pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU641 tujuan Samarinda- Surabaya, yang mendadak mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, pada Minggu (22/5/2022) pagi tadi.

Menurut VP Corporate Secretary Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan, pengalihan pendaratan itu terjadi karena sempat ada kendala pada fasilitas landasan Bandara Juanda. Kendala itu dilaporkan oleh pesawat Batik Air ID6309 SUB-CGK pada pukul 09.25 WIB.

Baca juga: AP I Gandeng Blue Bird Hadirkan Taksi Listrik di Bandara Ahmad Yani Semarang

"Atas laporan tersebut, tim bandara bergerak cepat mengevakuasi pesawat kembali ke apron. Proses push back pesawat membutuhkan waktu 50 menit dan pesawat dapat kembali parkir ke apron pada pukul 10.15 WIB," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (22/5/2022),

Ia mengatakan, atas peristiwa tersebut tidak ada kendala pada jadwal keberangkatan dari Bandara Juanda. Namun ada 4 pesawat kedatangan yang terdampak, beberapa diantaranya memutuskan mengalihkan pendaratan ke Bali, sisanya saat ini sudah mendarat di Bandara Juanda.

Oleh sebab itu, Handy memastikan, tak ada penutupan Bandara Juanda, sebab operasional bandara saat ini kembali beroperasi normal.

"Tidak ada penutupan aerodrome (lapangan udara) dan Bandara Juanda normal beroperasi," kata dia.

"Saat ini tim teknik telah selesai melakukan perbaikan secara taktikal dan tidak mengganggu jadwal penerbangan," tutup Handy.

Sebelumnya, pesawat Super Air Jet bernomor penerbangan IU641 bertolak dari Bandara APT Pranoto Samarinda pukul 09.39 Wita dan seharusnya tiba di Bandara Juanda pukul 10.00 WIB, seperti dikutip dari pemberitaan Mediakaltim.

Namun, pesawat tidak bisa langsung mendarat dan sempat berputar-putar di atas wilayah Surabaya sebanyak 4 kali, hingga akhirnya pesawat terpaksa beralih ke Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk melakukan pendaratan.

Saat itu, pilot dalam penerbangan tersebut dari ruang kemudi menyampaikan pesawat terpaksa dialihkan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai karena ada pesawat yang ambles di Bandara Juanda. Para penumpang pun hanya menunggu di dalam pesawat saat tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Baca juga: Syarat Perjalanan DIlonggarkan, Jumlah Penumpang di Bandara AP I Diprediksi Capai 175.000 Per Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com