Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ILO: Transisi Energi Bakal Ciptakan 5 Juta Lapangan Pekerjaan

Kompas.com - 26/05/2022, 14:05 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Perburuhan Internasional atau International Labour Organization (ILO) melaporkan, dimulainya transisi energi di Asia Tenggara terutama di Indonesia, Filipina, dan Vietnam akan memberikan dampak terhadap penciptaan lapangan kerja.

Transisi ke energi bersih diperkirakan akan membuat banyak perusahaan di sektor tambang batu bara bakal menutup operasinya. Hal tersebut akan membuat hilangnya pekerjaan dan berkurangnya mata pencarian masyarakat lokal yang bergantung terhadap energi batu bara.

Laporan tersebut menyatakan bahwa Asia Tenggara berpotensi kehilangan kurang dari setengah juta pekerjaan di bidang bahan bakar fosil pada 2050. Namun sebaliknya, lima juta pekerjaan akan tercipta jika beralih ke bidang energi terbarukan.

"Untuk mengurangi dampak sosial ekonomi yang negatif dari penghentian penggunaan batu bara, penting bagi pemerintah untuk menerapkan kebijakan transisi yang adil bagi penduduk yang terkena dampak," kata Spesialis Senior ILO untuk Lingkungan dan Pekerjaan yang Layak, Cristina Martinez dalam keterangan tertulis, Kamis (26/5/2022).

Baca juga: Likuiditas Melimpah, Suku Bunga Kredit Belum Akan Naik Signifikan

ILO menyebutkan, Indonesia, Filipina, dan Vietnam termasuk lima negara dengan tingkat konsumsi batu bara tertinggi di Asia Tenggara. Selama 20 tahun terakhir, konsumsi batu bara di ketiga negara ini telah meningkat 150 persen, dengan pangsa batu bara dalam bauran listrik meningkat dari 27 persen pada 2010 menjadi 43 persen pada 2019.

Sebagaimana diketahui, Indonesia dan Vietnam merupakan produsen batu bara. Sedangkan Filipina, sangat bergantung pada impor batu bara. Ketiga negara ini rentan terhadap perubahan iklim.

Christina menambahkan, laporan ILO menyoroti pentingnya dialog sosial antara pemerintah, pekerja dan pengusaha dalam seluruh proses pembuatan kebijakan di semua tingkatan.

Dialog tersebut perlu dilakukan untuk memastikan bahwa gender, perlindungan sosial, pemulihan yang ramah lingkungan, pengembangan keterampilan dan dimensi masyarakat diintegrasikan ke dalam kebijakan atau tindakan lanjutannya.

Baca juga: Deteksi Wabah PMK, Kementan Minta Pemda Optimalkan Puskeswan

"Ada kebutuhan untuk mempertahankan lapangan kerja di daerah-daerah di mana produksi batu bara terkonsentrasi. Namun, ini bisa menjadi penghalang besar terhadap transisi dari batu bara. Kecuali jika ditangani secara khusus melalui dukungan nasional yang disasarkan untuk daerah yang terkena dampak," ujarnya.

"Kebijakan yang diadaptasi di tingkat regional dan lokal dengan tujuan untuk menciptakan area-area transisi yang adil sangat penting untuk transisi yang berpusat pada manusia terkait batu bara," sambung Christina.

Pada Maret 2021, Sekretaris Jenderal PBB mendesak semua negara Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) berkomitmen dalam menghentikan penggunaan batu bara secara bertahap pada 2030. Negara-negara non-OECD melakukannya pada 2040 untuk dapat memenuhi tujuan perubahan iklim.

Baca juga: OJK: Kinerja Intermediasi Lembaga Keuangan Terus Meningkat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Whats New
Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Work Smart
Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Whats New
Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Whats New
BRImo Jadi 'Exclusive Mobile Banking Partner' di Ajang Spartan Race

BRImo Jadi "Exclusive Mobile Banking Partner" di Ajang Spartan Race

Whats New
Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Whats New
Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Whats New
Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Whats New
Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Whats New
Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Whats New
Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com